.webp)
Duta Besar RI untuk Kesultanan Oman merangkap Republik Yaman, Mohamad Irzan Djohan melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan RI, M Herindra. Pertemuan membahas perkembangan kerja sama pertahanan RI-Oman dan rencana tindak lanjut kerja sama ke depan.
Pertemuan dilakukan di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Senin (5/4). Pada kesempatan itu Herindra mengapresiasi latihan bersama (passing exercise) antara kapal perang TNI AL dan Royal Navy of Oman yang difasilitasi KBRI Muscat, yaitu KRI Sultan Islandar Muda dan RNOV Khasab.
Passing exercise dilaksanakan pada saat KRI SIM transit di Pelabuhan Salalah (17/3/2021) pada perjalanannya menuju Beirut, Lebanon untuk bergabung dalam pasukan UNIFIL. Dalam waktu dekat, disebut passing exercise serupa akan juga dilaksanakan antara KRI Sultan Hasanuddin dengan kapal perang Royal Navy of Oman saat kapal tersebut transit di Pelabuhan Salalah pada perjalanannya kembali ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kemenhan Oman menyampaikan apresiasinya kepada Kemenhan RI atas kerja sama yang telah dilaksanakan. Apresiasi disampaikan dengan pemberian cinderamata berupa khanjar yang dititipkan kepada Dubes RI.
Khanjar diketahui merupakan pedang tradisional. Pedang ini menjadi simbol kebesaran bagi masyarakat Oman dan biasa digunakan bagi pejabat tinggi dan keluarga kerajaan Oman.
Di waktu mendatang, Kemenhan RI akan mengundang sejumlah perwira angkatan bersenjata Oman untuk mengikuti program pelatihan di Sesko TNI. Pelatihan ini sesuai dengan keinginan Kemenhan Oman yang telah disepakati oleh Kemenhan RI.
Selain itu juga akan mempromosikan produk-produk industri alutsista Indonesia di Oman. Promosi alutsista Indonesia di Oman tidak hanya akan meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara, tetapi juga meningkatkan citra baik Indonesia di Oman dan meningkatkan volume perdagangan kedua negara.
(dwia/dwia)
