Investigasi KIPI: Pria di Takalar Meninggal Tak Terkait Vaksin Sinovac

Investigasi KIPI: Pria di Takalar Meninggal Tak Terkait Vaksin Sinovac

Muhammad Taufiqqurrahman - detikNews
Senin, 05 Apr 2021 17:32 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto: Ilustrasi jenazah (Thinkstock).
Makassar -

Komite Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) selesai melakukan investigasi penyebab kematian Sulaiman Daeng Tika usai disuntik Vaksin Sinovac. Almarhum diduga tewas bukan akibat suntik Vaksin Sinovac yang diberikan, melainkan karena penyakit stroke hemoragik.

"Penyebab kematian diduga karena pasien mengalami stroke hemoragik atau non hemoragik," kata Ketua Komda KIPI Sulsel, Dokter Hasan dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (5/4/2021).

Dokter Hasan mengatakan saat pasien tidak sadarkan diri ada pupil anasikor yang merupakan adanya proses intrakranial pada satu sisi kepala. Intrakranial dalam bahasa umumnya adalah tekanan yang terjadi di dalam rongga kepala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan hasil diskusi dengan Komnas PP KIPI, KIPI yang terjadi adalah koinsiden atau tidak ada kaitan dengan pemberian vaksinasi COVID-19," ujarnya.

Dikatakannya, gejala demam yang terjadi pada Sulaiman Daeng Tika memang bisa terjadi setelah dilakukan vaksinasi. Namun, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban sembuh dari demam dan kembali melakukan aktivitas olahraga.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Dokter Rumah Sakit Haji Makassar Martira Maddeppungeng mengatakan saat Sulaiman dirujuk ke rumah sakitnya, kondisinya mengalami shock kesadaran menurun, sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dilakukan secara terbatas.

"Sekitar sejam sampai menghembuskan nafas terakhir. Tuan TD meninggal oleh karena kami dapat informasi bahwa kesadaran menurun dan pada pemeriksaan psikis dijumpai istilah Pupil Anasikor atau mata tidak sesuai dengan kedua sebelahan mata. Itu menunjukkan kondisi ada pendarahan yang terjadi secara tiba-tba," terangnya.

Untuk diketahui, Sulaiman Daeng Tika merupakan pekerja PLN yang disuntik Vaksin Sinovac di tempat kerjanya di PLN Gardu Induk Daya, Makassar pada Senin (15/3) lalu. Dua hari sejak divaksinasi tahap awal, atau pada Rabu (17/3) Sulaiman mulai demam dan merasa ngilu seluruh badan hingga mengalami sesak napas.

"Kalau sesak napas setelah dua hari setelah divaksin. Kalau demamnya kadang panasnya turun, malamnya naik lagi," ujar putra ketiga almarhum, Mahmud (20) saat ditemui detikcom di rumah duka di Galesong Utara,Takalar, Selasa (23/3).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'India Embargo Vaksin, Satgas Pastikan Vaksinasi Nasional Tetap Jalan':

[Gambas:Video 20detik]



Menurut Mahmud, demam dan sesak napas ayahnya sejak saat itu tak pernah berhenti. Oleh sebab itu, sang ayah mulai izin tak masuk kerja pada hari keempat setelah divaksinasi.

"Mulai izin tidak masuk kerja hari Jumat (19/3)," sebut Mahmud.

Meski sudah izin tidak masuk kerja agar bisa istirahat dan memulihkan kondisi kesehatannya, kondisi Sulaiman tak kunjung membaik. Pada Minggu (21/3) malam, Sulaiman disebut terus demam, sesak napas, bahkan tak bisa tidur.

"Malam itu dia cuma mondar-mandir, kadang duduk juga. Kayak orang gelisah. Sampai pagi begitu," ujar Mahmud.

Pada Senin (22/3) pagi, karena tak tahan dengan kondisinya, Sulaiman memilih pergi berendam di pantai berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya dengan maksud agar suhu badannya membaik. Namun hal itu urung terjadi, kondisi Sulaiman semakin lemas hingga harus dievakuasi warga kembali ke rumahnya.

"Cukup lama di rumah, Bapak sempat mandi, baru dibawa ke puskesmas," katanya.

Karena kondisinya tak kunjung membaik, Sulaiman dirujuk dari puskesmas ke salah satu rumah sakit di Makassar. Namun, saat di rumah sakit, Sulaiman dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Mahmud, ayahnya selama ini tidak pernah mengeluhkan rasa sakit seperti saat setelah menjalani vaksin. Dia juga menyebut ayahnya tak ada riwayat penyakit kronis.

"Selama ini Bapak sehat, tidak pernah ada gejala-gejala kayak kemarin, tidak ada juga penyakitnya," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads