Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berbicara tentang peniadaan mudik Lebaran 2021. Muhadjir mengatakan bahwa mudik memang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, namun tak sebanding jika kasus Corona naik.
Pernyataan Muhadjir ini disampaikan saat saat menutup rangkaian kegiatan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (4/4/2021). Mulanya, Muhadjir mengatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah harus memanfaatkan momentum masalah di Indonesia, misalnya seperti mudik Lebaran.
"Organisasi kepemudaan, termasuk Pemuda Muhammadiyah, harus memanfaatkan momentum masalah yang ada di Indonesia. Misalnya soal larangan mudik," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Senin (5/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir mengakui bahwa aktivitas mudik mampu mendorong pergerakan orang dari satu daerah ke daerah lain sehingga berujung pada peningkatan daya ekonomi. Namun, menurutnya, mudik juga dapat berdampak terhadap semakin meluasnya penyebaran COVID-19.
"Mudik itu memang untungnya menggerakkan orang untuk menggerakkan roda ekonomi. Tapi nanti kalau COVID itu terjadi, biaya penanganan COVID itu tidak akan cukup dari keuntungan ekonomi (mudik)," ujarnya.
Simak juga video 'Pemerintah Tiadakan Mudik, Polisi Siapkan 330 Titik Penyekatan':
Selain itu, Muhadjir berharap bahwa Pemuda Muhammadiyah harus berpikiran terbuka, yakni membangun kolaborasi.
"Saya juga ingin pemuda Muhammadiyah harus berpikir terbuka, bersinergi, membangun kolaborasi satu sama lain," ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah meniadakan mudik Lebaran pada 2021. Arahan ini diberikan untuk seluruh masyarakat.
"Tahun 2021, mudik ditiadakan berlaku untuk ASN, TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat," kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam jumpa pers virtual, Jumat (26/3/2021).