Satgas Madago Raya yang bertugas mengejar daftar pencarian orang (DPO) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah, diperpanjang per 1 April 2021. Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto mengatakan operasi diperpanjang hingga tiga bulan ke depan.
"Iya diperpanjang 3 bulan lagi," ujar Imam saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (5/4/2021).
Imam mengatakan DPO kelompok yang dipimpin Ali Kalora itu masih berjumlah sembilan orang. Jumlah ini telah berkurang dari sebelumnya 11 orang karena dua DPO atas nama Samir alias Alfin dan Irul tewas dalam baku tembak pada Senin (1/3) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (DPO) 9. Dan mungkin bisa tambah, belum di-update lagi," paparnya.
"Kita kedepankan pola preemtif dan preventif dimaksimalkan," sambung Imam.
Imam pun menyarankan masyarakat agar tidak membantu anggota MIT yang turun mencari bantuan ataupun suplai makanan. Dengan begitu, operasi yang menyerap biaya tinggi ini bisa cepat selesai.
"Buat masyarakat, tidak lagi memberikan support kepada DPO dan keberanian lapor jika DPO turun ke masyarakat untuk cari makan dan lainnya," tutup Imam.
Simak video 'Ali Kalora Dikabarkan Tertembak, Ini Kata Polri':
Sebelumnya, Imam pernah membeberkan Operasi Tinombala dan Nemangkawi menyerap anggaran Polri cukup besar. Operasi Tinombala sendiri telah diubah menjadi Operasi Madago Raya.
"Yang jadi perhatian ini, khususnya di tahun 2020 itu, Operasi Tinombala dan Nemangkawi. Ini yang betul-betul, mohon rekan Kapolda senior, Kapolda Sulteng dan Papua, itu betul-betul menjadi perhatian khusus, karena ini betul-betul menyerap biaya yang cukup tinggi," ujar Imam dalam Rapim Polri 2021 di Mabes Polri, Rabu (17/2/2021).
Imam mengatakan harus ada hasil yang signifikan dari kedua operasi yang memiliki misi berbeda itu. Dia pun menyarankan agar ada perubahan radikal dalam Operasi Tinombala dan Nemangkawi supaya target operasi bisa segera tercapai.
"Artinya, tolong dievaluasi dengan hasil yang dicapai. Kalau memang hasilnya tidak signifikan dengan perencanaan dan anggaran yang sudah kita alokasikan, mohon buat perubahan-perubahan yang radikal, sehingga target operasi yang harusnya di 2020 itu bisa kita capai itu bisa kita wujudkan di 2021 ini," katanya.
Sementara itu, baku tembak terjadi antara prajurit TNI dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Akibatnya, seorang prajurit TNI gugur dan 2 anggota MIT tewas.
Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso mengatakan baku tembak antara Satgas Madago Raya dan MIT terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, pada Senin (1/3) lalu.