Atap Gerbong KA Harusnya Dipasangi Kawat Duri
Jumat, 03 Mar 2006 11:50 WIB

Jakarta - Bagaimana atap gerbong KA tidak ambrol. Selain usianya sudah uzur, penumpang di atap gerbong juga membludak. Mungkin tidak akan kejadian kalau dipasangi kawat duri.Gerbong KA Ekonomi 907 jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota memang layak ambrol. Jumlah orang yang ada di atas gerbong keempat itu cukup banyak. Mereka nekat naik ke atap agar terangkut KA yang berangkat dari Rangkasbitung pukul 05.15 WIB itu.Biasanya, KA itu menggandeng 6 gerbong. Tapi pagi ini hanya menyeret 4 gerbong. Padahal jumlah penumpang tak ikut berkurang. Akibatnya, jumlah orang yang dibawa KA 907 melonjak tiga kali lipat.Pembaca detikcom Aminta Ginting punya usul brilian agar atap gerbong KA tak lagi bisa diduduki penumpang: "dipasang kawat berduri". Berikut ini penuturannya terkait nasib apes gerbong keempat KA 907 itu:Tadi pagi saya memberli karcis untuk KRL AC Serpong - Tn Abang di St Sudimara. Namun karena karena telat sekitar 2 detik, maka pintu sudah tertutup. Setelah itu muncullah KRD yang kemudian mengalami kecelakaan. Sebenarnya dari St Serpong, gerbong terakhir itu kondisinya sudah parah. Atapnya sudah robek sebagian kecil dan tertekuk.Dari Serpong, penumpang sudah penuh di dalam, di pintu, di atap di bordess, dan yang nangkring di jendela. Tapi tetap saja penumpang dari Sudimara naik lebih kurang 100 orang.Saya memperkirakan bahwa di dalam gerbong yang naas itu ada 100 orang. Logikanya begini. Lebar KA 2,75 meter, panjang 25 meter. Penumpang berdiri 5 atau 6 baris.Bahkan penumpang yang di atap tadi saya lihat ada yang baris tiga. Biasanya posisi mereka adalah back-to-back position. Tapi tadi malah ada yang memeluk temannya. Kereta api hanya sebentar, lebih kurang 3 menit di Sudimara, langsung berangkat ke Pondok Ranji. Kereta berangkat lebih kurang 07.05 WIB.Ahirnya saya naik KRL AC yang ketiga pada pukul 07.15 WIB. Ternyata sesampainya di Kebayoran Lama, 500 meter sebelum stasiun, KA kami terpaksa berhenti.Ada yang bilang ada KA anjlok, ada yang bilang tabrakan. Tapi satu yang pasti, ambulans meraung-raung.Akhirnya saya jalan ke Pasar Kebayoran Lama, naik Mikrolet 09 Kebayoran Lama- Tanah Abang. Setelah itu naik ojek dari Petamburan ke Kebon Sirih mendapat bonus guyuran hujan deras.Saran saya buat PT KA, sebaiknya penumpang KA itu ditertibkan. Bila perlu dipasangi kawat duri di atap gerbong dan peron KA dipasang jeruji sehingga penumpang makin susah naik.
(nrl/)