4 Pengakuan Mengejutkan Teroris di Jakarta Sempat Rencanakan Ledakan

4 Pengakuan Mengejutkan Teroris di Jakarta Sempat Rencanakan Ledakan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 04 Apr 2021 10:31 WIB
Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yang dikirim orang densus.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah teroris pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Penangkapan itu dilakukan di beberapa tempat di antaranya di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Selatan.

Setidaknya ada lima orang yang ditangkap terkait jaringan teroris. Setelah diperiksa polisi, empat teroris itu membuat pengakuan mengejutkan.

Video pengakuan teroris itu diterima detikcom, Sabtu (3/4/2021). Ada empat teroris yang membuat pengakuan. Pertama Ahmad Junaidi, Zulaimi Agus, Wiloso Jati, kemudian Bambang Setiono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Junaidi

Dalam video pengakuannya, Ahmad Junaidi mengaku sebagai simpatisan FPI dan kerap mengikuti pengajian sepulang Habib Rizieq Shihab ke Indonesia beberapa waktu lalu. Ahmad Junaidi diamankan tim Densus 88 Antiteror di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Senin (29/3) lalu.

ADVERTISEMENT

Ahmad Junaidi mengaku rutin mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim, yang juga ditangkap tim Densus 88 Antiteror.

"Saya Ahmad Junaidi salah satu anggota simpatisan FPI, semenjak Habib Rizieq pulang ke Indonesia dan saya juga tergabung di dalam jemaah pengajian di bawah pimpinan Habib Husein Hasni Condet dan diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota jemaah pengajian," ujar Ahmad Junaidi.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yang dikirim orang densus.Ahmad Junaidi (Istimewa)

Ahmad Junaidi, seusai pengajian, banyak dibahas tentang keadaan negara yang dikuasai oleh China. Ahmad Junaidi juga mengaku menjemur bahan peledak dari aseton dan HCl di rumahnya.

"Saya pun pernah dihubungi untuk menjemur serbuk bahan peledak yang dari aseton dan HCl selama 3 hari di rumah, lalu saya serahkan kembali kepada Agus. Setelah itu, saya kumpulkan kembali menjadi 3 stoples dalam bentuk serbuk yang sudah kering. Dan adapun pengajian mengajak kami untuk pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," jelas Ahmad Junaidi.

Zulaimi Agus

Zulaimi Agus ditangkap di Serang Baru, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Senin (29/3). Tim Densus 88 Antiteror menemukan sejumlah bahan peledak di rumah kontrakan Zulaimi. Dia mengaku belajar membuat bom setelah kerusuhan di depan Bawaslu pada 21 Mei 2019.

"Saya belajar membuat TATP atau acetone peroxide sejak pasca-kerusuhan Mei 212 di depan Bawaslu. Sudah mencoba lima kali membuat di bengkel Sinergi Motor Serang Baru, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Saya belajar membuat bahan tersebut dari blog internet dengan cara mengaktifkan VPN," kata Zulaimi Agus.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yang dikirim orang densus.Zulaimi Agus (Istimewa)

Zulaimi Agus termotivasi membuat bahan peledak karena mau menegakkan keadilan dengan cara sendiri terhadap tindakan Brimob kepada demonstran 212. Dia sendiri mengaku bergabung dengan FPI tahun 2019 wilayah DPC Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sebagai Wakadit Jihad.

"Saya bergabung dengan Majelis Ratib Yasin Waratib diajak oleh Bambang alias Abi dikenalkan Habib Husein, saya mengajarkan cara membuat TATP tersebut kepada Habib Husein, Malik, Noval, Bang Heri, Bang Jun di rumah Habib Husein di garasi," katanya.

Zulaimi Agus kemudian mengajarkan tahapan membuat bahan peledak di hadapan teman-temannya. Namun, dari sekian yang hadir, hanya Habib Husein yang kemudian menanyakan lebih lanjut soal bahan peledak tersebut.

"Setelah saya pulang ke rumah hanya Habib lah yang menelpon saya menanyakan bahannya kesalahannya ada di mana. Pada Februari saya berangkat ke Sukabumi bersama grup jemaah Ratib Yasin Warotib tujuannya minta doa dan isi ilmu kebal, adapun jemaah yang diisi itu saya, Bang Jun, Habib, Malik, Bambang, Bang Jeri, dan Jati," paparnya.

Tonton video 'Pengakuan Teroris: Rencanakan Penyerangan SPBU Tuntut Rizieq Bebas':

[Gambas:Video 20detik]



Bambang Setiono

Bambang Setiono punya rencana lebih mengejutkan. Dia mengaku merencanakan penyerangan di SPBU.

Teroris Bambang Setiono mengaku menjadi simpatisan FPI sejak Desember 2020. Dia ditangkap di sebuah mal di Pademangan, Jakarta Utara, pada Senin (29/3/2021).

"Saya Bambang Setiono menjadi simpatisan FPI sejak awal Desember 2020. (Keterlibatan saya) membuat bahan dari black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi. Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," kata Bambang.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yang dikirim orang densus.Bambang Setiono (Istimewa)

Bambang juga mengetahui pembuatan bahan peledak Zulaimi Agus atas perintah Habib Husein Hasni di Condet, Jaktim. Dia ikut merencanakan aksi pelemparan bom kepada orang Tionghoa.

"Merencanakan aksi penyerangan dengan ketapel dan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo. Merencanakan pemberian serbuk HClO3 kepada setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Nabil dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan," tuturnya.

Bambang juga mengaku mengetahui rencana penyerangan Habib Husein Hasni kepada anggota kepolisian. Dia mengaku sudah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali di Cibadak, Sukabumi, tempat Ahmad Dimiati alias Abah Popon bersama Habib Husein Hasni, Zulaimi Agus, Jati, Jeri Junaedi, Ipul, Noval, Malik, Habib Al Jufri, Asep Komara, Angga Putra, untuk mengisi ilmu kebal dan kebatinan.

"Mengetahui penunjukan sebagai tim eksekutor untuk penyerangan menggunakan bom lempar kepada anggota kepolisian, bersama Jeri, Ahmad Junaedi, Malik, Jati, Noval, Ipul, laskar FPI," sambungnya.

Wiloso Jati

Sementara itu, Wiloso Jati mengaku sebagai laskar FPI DPC Jagakarsa pada 2019. Wiloso Jati bergabung dengan Habib Husein Hasni pasca-penangkapan Habib Rizieq Shihab dan pembubaran FPI.

"Saya pernah ditawari sebagai eksekutor untuk melemparkan bom molotov oleh Bambang Setiono. Kemudian juga pernah sedikit belajar untuk cara pembuatan bom dari Zulaimi Agus. Habib juga pernah memerintahkan kepada anggota mengisi ilmu kebal di Sukabumi di tempat Haji Popon sebagai pembekalan untuk persiapan aksi," kata Wiloso Jati.

Pengakuan teroris di Jakarta: Rencanakan Peledakan Industri China-SPBU. Foto dari screenshot video yang dikirim orang densus.Wiloso Jati (Istimewa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads