Dirjen Kereta Api: Gerbong Ambrol Akibat Penumpang Overload

Jakarta - Kereta ekonomi 907 jurusan Jakarta-Rangkasbitung ini biasanya membawa sekitar 5-6 gerbong. Pagi ini hanya membawa 4 gerbong. Penumpang pun berjubel. Akibatnya, gerbong ambrol."Awal mula kejadian adalah overload penumpang yang berada di atas gerbong. Memang pada hari ini penumpang tiga kali lebih banyak daripada biasanya," kata Dirjen Perkeretaapian Dephub Soemino Ekosaputro yang berada di lokasi Stasiun Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2006).Soemino mengakui, biasanya kereta ekonomi ini menarik 5-6 gerbong. Akan tetapi pagi ini hanya menarik 4 gerbong, karena sebagian gerbong tengah direhabilitasi.Sejauh ini pihak PT Kereta Api sudah mengambil gerbong baru dari wilayah Jawa Timur.Menyangkut nasib korban runtuhnya gerbong bernomor seri K 381102 yang merupakan kereta buatan tahun 1981 itu, pihak KA bersama Jasa Raharja akan menanggung semua biaya perawatan."Seluruh biaya rumah sakit akan ditanggung oleh Jasa Raharja dan PT KA," ujar dia.Ketika ditanya mengenai korban yang tidak memiliki karcis, Soemino enggan menjawab. "Biarkan pihak Jasa Raharja yang memberikan statement," elaknya.Kereta naas itu dimasinisi oleh Sumardiyono. Sekarang kereta sudah berjalan ke arah Tanah Abang. Sedangkan gerbong yang ambrol masih tetap nongkrong di Stasiun Pasar Kebayoran Lama.Meski hujan deras, warga tetap antusias melihat kereta naas itu sambil berteduh di pinggir stasiun.Informasi yang diperoleh menyebutkan sekitar 23 orang yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke RS Permata Hijau dan RS Pertamina. (san/)