Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri konferensi wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Anies menyinggung tentang proses penentuan kepemimpinan yang akhir-akhir ini sering kali berujung konflik.
Awalnya, Anies mengatakan Ketua PWNU DKI yang nantinya terpilih harus bisa memajukan dan menjaga persatuan. Dia menyebut akhir-akhir ini proses penentuan kepemimpinan kerap berujung pada konflik dan polarisasi.
"Siapa pun yang terpilih, insyaallah bisa memajukan, bisa membesarkan, dan menjaga keutuhan persatuan di dalam PWNU. Kita semua menginginkan agar bisa menjadi contoh, karena akhir-akhir ini kita sering menyaksikan ketika ada sebuah proses penentuan kepemimpinan, ujungnya bukan soliditas, tapi ujungnya malah polarisasi, friksi, konflik," kata Anies dalam sambutannya di The Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (2/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengaku tak ingin konflik kepemimpinan terjadi di tubuh PWNU DKI. Anies yakin anggota PWNU solid dan menerima hasil akhir pemilihan.
"Kita ingin tidak terjadi di PWNU. Insyaallah tidak akan terjadi di tempat ini, justru hasilnya menjadi solid, dan kita semua berharap agar peran yang selama ini dilakukan oleh para alim ulama, para kiai, di Jakarta bisa terus ditopang, bisa terus difasilitasi bersama melalui Nahdlatul Ulama maupun dukungan-dukungan dari jajaran pemerintahan," ujarnya.
Anies berharap konferensi wilayah yang dilangsungkan selama tiga hari ini berjalan lancar. Dia meminta agar pemimpin yang nantinya terpilih dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Insyaallah konferensi wilayah nanti berjalan lancar, berakhir pada kepemimpinan yang solid dan insyaallah ke depannya kepengurusan tahun 2021-2025 akan bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," katanya.
Simak juga video 'Anies hingga Prabowo Jadi Capres Teratas Pilihan Anak Muda Versi Indikator':