Ada kisah tentang hubungan tetangga dengan keluarga Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri dengan air gun. Alih-alih menjauhi, tetangga justru merangkul keluarga Zakiah Aini.
Zakiah Aini adalah perempuan berusia 25 tahun yang merupakan warga Ciracas, Jakarta Timur. Pernah kuliah di Universitas Gunadarma, dia drop out karena tidak pernah masuk kuliah.
Setelah Zakiah Aini menyerang Mabes Polri hingga akhirnya ditembak dan tewas, rumah keluarganya sempat didatangi polisi. Rumahnya juga digaris polisi. Tak lama kemudian, garis polisi dilepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa yang bikin geger ini ternyata tidak membuat tetangga takut kepada keluarga Zakiah Aini. Mereka justru ingin menguatkan ayah dan ibu Zakiah Aini.
Menurut beberapa tetangga yang ditemui di dekat rumah korban di daerah Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu malam dan Kamis dini hari, insiden di Mabes Polri justru jadi alasan mereka harus merangkul keluarga Zakiah Aini. Mereka punya hubungan baik yang telah terjalin lama dengan orang tua serta kakak-kakak pelaku.
"Saya tuh kalau dia (orang tua ZA) ada di sini, saya mau bertemu. Sedih lah. Saya (ingin) kasih semangat," kata Tiuria Gultom, salah satu tetangga yang rumahnya berjarak kurang dari 100 meter dari rumah keluarga ZA, Rabu (31/3/2021), malam seperti dilansir Antara, Kamis (1/4).
Walaupun demikian, Tiuria tidak menyangkal ada beberapa warga yang mengutarakan ketakutannya setelah insiden serangan Zakiah Aini ke Mabes Polri. Namun dia berusaha membujuk warga agar tidak terjebak rasa takut.
"Aku bilang (ke beberapa tetangga) besok kita ke sini ya. Saya bilang (ke) warga saya, nggak boleh takut. Nggak boleh begitu, kita saling menguatkan, tadi saya bilang warga saya," kata Tiuria.
Tiuria merupakan salah satu ketua RT di RW 10, tetapi ia tidak menaungi daerah RT tempat keluarga ZA tinggal. Walaupun demikian, ia mengaku punya hubungan baik dengan keluarga Zakiah Aini, termasuk orang tuanya dan kakak-kakaknya, mengingat ia sendiri telah tinggal di daerah itu lebih dari 30 tahun.
Penuturan tetangga lainnya soal keluarga Zakiah Aini dapat disimak di halaman berikutnya.
Simak Video: Pasca-bom Makassar, 32 Terduga Teroris Ditangkap di Sejumlah Wilayah
Sementara itu, tetangga lainnya yang ditemui di dekat rumah keluarga ZA, pasangan suami-istri berinisial R dan S, mengatakan kejadian di Mabes tidak mengubah hubungan baik yang telah terjalin lama antara mereka dan orang tua ZA serta kakak-kakak ZA.
"Setelah ini ya tidak ada masalah. Selama ini ya (kami) nggak ada masalah apa-apa. Ya namanya kita ini ya bertetangga, yang sudah-sudah ya sudah. (Mereka) seperti keluarga-saudara sendiri," kata S saat ditemui di warungnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah keluarga ZA, Kamis dini hari.
R menambahkan, masyarakat di daerahnya itu punya hubungan baik antarwarga sehingga ia optimistis ikatan kekeluargaan yang terjalin dengan baik selama puluhan tahun tidak akan berubah setelah ada insiden di Mabes Polri. "Di sini, insyaallah, nggak ada dikucilkan, karena orang tuanya orang baik," kata R.
Polisi juga sempat kembali mendatangi rumah Zakiah Aini pada Kamis (1/4). Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono dan jajarannya membawa sembako untuk keluarga Zakiah.
"Kami tidak melihat kejadiannya, tapi ini warga kita. Kami, polisi, tetap bertanggung jawab untuk mengayomi dan melindungi warganya," kata Kompol Jupriono kepada wartawan, Kamis (1/4).
Di dalam rumah, polisi dan keluarga berbincang hangat. Polisi meminta keluarga bersabar dan menyebut peristiwa yang terjadi sebagai musibah.
Polisi juga memberi imbauan kepada tetangga keluarga Zakiah Aini. Simak di halaman berikutnya.
Untuk warga sekitar, Kompol Jupriono berpesan agar tetap tenang. Dia meminta keluarga Zakiah tak dikucilkan.
"Melihatnya harus secara utuh bahwa ini tidak semuanya keluarga kemudian punya perilaku yang sama," ujarnya.
Dia juga menjelaskan polisi selalu berkoordinasi dengan setiap RW dan RT di Ciracas. Kompol Jupriono memastikan informasi bisa mengalir cepat di wilayahnya.
"Itu yang kita harapkan, kalau ada perlu bantuan atau permasalahan segera diinformasikan pada kita sehingga kita cepat nanti," tuturnya.
Keluarga Zakiah Aini sendiri tak banyak bicara soal kejadian ini. Sang ayah sempat keluar rumah ketika menyambut kerabatnya, Rabani. Awak media pun berusaha mewawancarai sang ayah.
Jawaban sang ayah dapat disimak di halaman berikutnya.
Ketika ditanya wartawan, ayah Zakiah Aini tak banyak bicara. Dia hanya menjawab 'innalillahi wainnailaihi raji'un' sambil masuk ke rumah.
Sementara itu, Rabani mengaku mengenal Ali selama 10 tahun. Dia menyebut Ali sebagai pribadi yang baik.
Rabani mengaku tak mengenal sosok Zakiah. Dia berujar tidak pernah berbincang langsung dengan almarhumah.
"Kenapa sampai terjadi begitu saya bilang, 'nggak tahu', katanya. Dia juga bilang gitu. Tapi, 'Anakmu nurut ah sama situ kalau saya ke sini'," ucap Rabani.
Sementara itu, tetangga Zakiah Aini lainnya, Tiuria sempat ngobrol dengan ayah Zakia Aini. Dia mengungkap kecurigaan ayah Zakiah Aini tentang orang lain yang menuntun anaknya. Dia mengatakan ayah Zakiah Aini sempat mau melapor ke polisi saat Zakiah tak kunjung pulang sejak ke luar rumah pada pukul 09.00 WIB, Rabu (31/3). Saat itu Zakiah hanya pamit ke luar rumah sebentar.
Tiuria mengatakan ayah Zakiah Aini tak percaya Zakiah Aini merancang dan menyerang Mabes Polri seorang diri. Tiuria mengatakan ayah Zakiah Aini menduga ada orang lain yang menuntun aksi Zakiah Aini itu.
"Iya, memang benar. Kami sebagai warga sekitar pun tidak percaya. Katanya ada orang yang menuntun dia, ada yang bawa dia (Zakiah). Bapaknya bilang gitu," tutur Tiuria.