Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menilai Program Pertanian Pangan Lestari (P2L) yang digagas BKP tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Hal itu dia katakan saat mengunjungi Program P2L bersama Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Kepresidenan Bustanul Arifin di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), kemarin.
"P2L ini tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga mampu membangkitkan semangat warga di sini setelah terkena bencana banjir beberapa waktu lalu," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung berharap kegiatan P2L bisa lestari dan harus berkelanjutan. Dia pun berpesan agar masyarakat memelihara Kebun Bibit Desa dan pertanaman dengan baik supaya bisa terus berkembang.
Pada kesempatan itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Kepresidenan Bustanul Arifin mengapresiasi program P2L tersebut. Menurutnya, program pekarangan pangan lestari yang digagas BKP sangat strategis untuk membangun ketahanan pangan keluarga.
"Dari pekarangan keluarga inilah kita bangun ketahanan pangan nasional. Jadi, melalui Kelompok Wanita Tani dan Ibu-ibu PKK ini sebagai pondasi ketahanan pangan kita, terutama di tingkat keluarga," ungkap Bustanul.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarbaru Wartono juga berkomitmen mengembangkan P2L ini. Dia menuturkan P2L tersebut akan terus kita kembangkan, karena manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Pengembangan P2L yang dilakukan BKP sejalan dengan arahan dan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengoptimalkan lahan pekarangan sebagai penyediaan pangan di rumah tangga. P2L ini juga untuk mendukung program pemerintah menangani daerah rentan rawan pangan dan intervensi stunting," jelasnya.
Sementara Ketua Kelompok Wanita Tani Sri Rezeki Sukamti mengungkapkan kelompoknya memiliki 30 anggota, dengan lahan garapan sekitar setengah hektare. Lahan tersebut ditanami aneka tanaman seperti cabai rawit, daun bawang, bayam, selada, kemangi dan lainnya.
"Manfaatnya sangat banyak. Kami tidak perlu lagi membeli bahan pangan khusus sayur-sayuran, bahkan sisanya bisa kami bagikan atau dijual," pungkasnya.
(akd/ega)