PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional di Kementerian BUMN. Adapun kesepakatan yang dimaksudkan untuk tercapainya energi bersih melalui gerakan penggunaan kompor induksi ini juga disepakati bersama 8 BUMN Konstruksi serta 1 BUMN Perbankan.
Diketahui, 8 BUMN Konstruksi tersebut antara lain yaitu PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero)Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero)Tbk, PT Amarta Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan Perum Perumnas, sementara untuk BUMN Perbankan yang tergabung adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk.
Direktur Keuangan dan SDM Brantas Abipraya, Suradi mengungkapkan kolaborasi ini merupakan salah satu bukti komitmen Brantas Abipraya sebagai salah satu BUMN yang keberadaannya selalu hadir untuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya berperan membangun negeri melalui karya konstruksi kami, di sini kami juga ingin berkontribusi mendukung negara dalam menciptakan ketahanan energi nasional," ujar Suradi dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Selain itu, Suradi juga menjelaskan mengenai penggunaan kompor induksi listrik yang disepakati dalam nota kesepahaman ini.
"Pada dasarnya penggunaan kompor induksi listrik menghemat biaya si pengguna itu sendiri dan dari sisi safety lebih terjamin, sehingga keamanan dari unsur kebakaran lebih diminimalkan, sekaligus mendukung ketahanan energi," kata Suradi.
"Semoga dengan adanya kolaborasi antar BUMN ini, Brantas Abipraya dapat mendukung peningkatan penggunaan kompor induksi melalui pembangunan hunian yang kami kerjakan, dan dapat membantu negara mengurangi impor LPG dan penghematan devisa negara," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir yang menyaksikan langsung penandatanganan pada Rabu (31/3) ini menyampaikan, sinergi berbagai pihak ini merupakan langkah konkret BUMN dalam mendorong peningkatan ketahanan energi nasional yakni dengan memastikan penyerapan energi dalam negeri.
Erick menjelaskan dalam sinergi ini, Brantas Abipraya berperan aktif mendukung gerakan kompor induksi pada proyek unit perumahan dan apartemen yang nantinya akan digarap. Ia menambahkan, hal ini dimaksudkan agar penggunaan energi bersih dan energi dalam negeri dapat lebih masif.
"Melalui sinergi BUMN dalam mendorong gerakan penggunaan kompor induksi, dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional," pungkas Erick.
Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi berbagai kalangan sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar.
"Melalui sinergi BUMN dalam mendorong gerakan penggunaan kompor induksi, dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Program ini sangat bermanfaat bagi berbagai kalangan sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar," imbuh Erick.
Sebagai tambahan informasi, penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dengan Direktur Keuangan dan SDM Brantas Abipraya, Suradi, Direktur Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi, Direktur Utama Pembangunan Perumahan Novel Arsyad, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Utama Nindya Karya Haedar A. Karim, Direktur Utama Amarta Karya yaitu Nikolas Agung RS, Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro, serta Direktur Utama BTN yaitu Haru Koesmahargyo. Penandatangan nota kesepahaman ini juga disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
(ega/ega)