Bamsoet Sebut Serangan di Mabes Polri Jadi Alarm Keras untuk Waspada

Bamsoet Sebut Serangan di Mabes Polri Jadi Alarm Keras untuk Waspada

Inkana Putri - detikNews
Kamis, 01 Apr 2021 13:24 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai penyerangan terhadap Mabes Polri merupakan alarm keras untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan kelompok teroris. Bamsoet pun meminta agar seluruh aparat kepolisian di berbagai daerah dapat meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menjaga objek vital masyarakat.

"Polri, BIN, BAIS, dan berbagai aparat keamanan lainnya harus memperkuat kegiatan intelijen, sehingga bisa mendeteksi dini kemungkinan terjadinya pergerakan teroris. Begitupun dengan BNPT hingga TNI yang harus memaksimalkan perannya. Keberadaan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, menjadikan tidak ada alasan lagi bagi aparat hukum untuk mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan cukup dalam penanggulangan terorisme seperti terjadi di tahun-tahun sebelumnya," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).

Terkait hal ini, Ketua DPR RI ke-20 ini meminta agar masyarakat tak menghubungkan pakaian khas agama pelaku teroris dengan agama tertentu. Hal ini guna menghindari stigma teroris berasal dari salah satu agama muncul di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun penyerangan di Mabes Polri dilakukan oleh orang yang menggunakan pakaian khas muslim, bukan berarti penyerang mencerminkan kondisi penduduk muslim seutuhnya. Siapa pun dengan motif apapun bisa berada di baliknya. Muslim Indonesia adalah muslim yang Rahmatan Lil Alamin, dengan mengedepankan nilai tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawassuth (moderat), dan ta'adul (keadilan). Sikap si penyerang tersebut sangat jauh dari itu semua," tegasnya.

Bamsoet juga menegaskan tindakan terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan serta persatuan dan kedaulatan kebangsaan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak bersatu dan bekerja sama untuk melawan teroris di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Walaupun dalam beberapa hari ini sudah terjadi dua peristiwa teroris yang mencengangkan, bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri, masyarakat harus tetap tenang dan waspada. Bangsa Indonesia sudah membuktikan selama ini bisa hidup rukun dan damai antar pemeluk agama. Yang kita lawan bukanlah sesama pemeluk agama, melainkan teroris sebagai orang yang tidak memiliki agama, yang tidak pantas hidup di bumi Indonesia," pungkasnya.

Simak Video: Polda Metro Jaya Dijaga Ketat Usai Penyerangan di Mabes Polri

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads