Termasuk Serangan ke Mabes Polri, Ini Daftar Teror Lone Wolf di Indonesia

Termasuk Serangan ke Mabes Polri, Ini Daftar Teror Lone Wolf di Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 01 Apr 2021 09:49 WIB
Personel kepolisian dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). ANTARA FOTO/M Adimaja/wpa/wsj.
Penjagaan di Mabes Polri setelah penyerangan (ANTARA FOTO/M Adimaja)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku penyerangan ke Mabes Polri, Zakiah Aini (25), adalah lone wolf. Sebelum Zakiah Aini, ada sejumlah teror lone wolf yang sempat menggegerkan Indonesia.

Dikutip dari riset 'Lone Wolf Terrorism in America: Using Knowledge of Radicalization Pathways to Forge Prevention Strategies' oleh Mark Hamm dan Ramon Spaaj, sebutan lone wolf disematkan pada pelaku yang beraksi sendiri. Lone wolf juga beraksi tanpa arahan suatu struktur dan dukungan dari pihak kedua atau ketiga.

Kembali pada penjelasan Kapolri, Zakiah Aini disebut sebagai lone wolf dengan ideologi ISIS. Zakiah Aini merupakan warga Jakarta Timur yang sempat kuliah tapi drop out pada semester V.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil profiling yang bersangkutan, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS," kata Jenderal Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

ZA, perempuan berpistol penyerang Mabes Polri, 31 Maret 2021. (Dok Istimewa)ZA, perempuan berpistol penyerang Mabes Polri, 31 Maret 2021. (dok. Istimewa)

Sebelum penyerangan ke Mabes Polri, ada sederet aksi teror lone wolf yang terjadi di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:

ADVERTISEMENT

1. Teror Bom di Mal Alam Sutera

Pada 2015, publik digegerkan oleh teror bom di Mal Alam Sutera. Tim gabungan Polda Metro Jaya kemudian menangkap pelaku, yaitu Leopard Wisnu Kumala (29), yang ternyata tidak terkait dengan jaringan terorisme yang selalu diidentikkan dengan aksi teror bom.

Tito Karnavian, yang kala itu merupakan Kapolda Metro Jaya, menyatakan pelaku merupakan lone wolf. Tersangka merakit bom sendiri dengan membuat jenis bom TATP (triacetone triperoxide). TATP merupakan jenis bahan peledak yang termasuk high explosive dan merupakan bahan peledak primer.

"Saat ini di dunia dikenal istilah lone wolf, di mana dia tidak terkait jaringan terorisme tetapi melakukan teror sendirian. Ini menjadi fenomena penting karena sulit diungkap," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/10/2015).

2. Perakit Bom Panci di Bandung

Bom panci meledak di kediaman perakitnya, Agus Wiguna, di Bandung pada 2017. Polisi kala itu menyebutnya sebagai teroris tipe lone wolf.

"Hasil pemeriksaan sementara, dia (Agus) ini lone wolf, bekerja sendiri dari mulai perakitan hingga belajar jihadnya," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat kala itu, Kombes Yusri Yunus, seusai peringatan HUT Bhayangkara di Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/7/2017).

Awal mula penangkapan Agus yaitu ketika bom panci rakitannya meledak sendiri di rumah kontrakannya di Buahbatu, Bandung, Sabtu (8/7/2017) sore. Saat itu, warga sekitar mencari keberadaan Agus, yang memang saat itu tidak berada di rumah.

Setelah itu, polisi mengamankan Agus dan menginterogasinya. Hasilnya, Agus disebut merencanakan aksi teror bom panci di tiga tempat di Kota Bandung, di antaranya rumah makan Celengan, kafe di Jalan Braga, dan gereja di Jalan Buahbatu

3. Peledak Bom di Pospol Kartasura

Rofik Asharuddin (23) meledakkan bom di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 2019. Ledakan bom itu terjadi di Pospol Kartasura, Sukoharjo, sekitar pukul 22.30 WIB, Senin (3/6). Akibat kejadian itu, pelaku mengalami luka parah. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Polisi mengatakan pelaku upaya bom bunuh diri di Pospol Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, adalah lone wolf alias beraksi sendiri. Polisi belum menemukan keterkaitan pelaku dengan teroris yang sudah ditangkap sebelumnya.

"Aksinya masih lone wolf. Cuma untuk jaringannya, apakah dia masuk jaringan terstruktur atau dia sleeping cell dari ISIS saja, itu masih kita dalami," kata Karo Penmas Humas Polri kala itu, Brigjen Dedi Prasetyo, Selasa (4/6/2019).

4. Serangan Bom ke Markas Polisi Medan

Rabbial Muslim Nasution dicurigai saat mencoba masuk ke Mapolrestabes Medan, Sumut, pada 2019. Rabbial, yang mengaku ingin mengurus SKCK, sempat diperiksa, namun akhirnya meledakkan bom di halaman Mapolrestabes Medan.

Akibat ledakan bom bunuh diri, enam orang terluka. Empat korban luka dari personel Polri, satu pekerja harian lepas, dan satu orang warga. Sejumlah kendaraan yang terparkir di halaman Mapolrestabes Medan juga terkena imbas.

"Dugaan sementara pelaku ini melakukan aksi terorisme lone wolf," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen kala itu, Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).

5. Serangan ke Mabes Polri

Seorang perempuan mendadak melepaskan tembakan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021). Petugas kemudian mengambil tindakan tegas dan perempuan yang kemudian diketahui bernama Zakiah Aini (25) itu ditembak.

Dalam penjelasannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan Zakiah Aini beraksi sendiri atau lone wolf. Hal itu dibuktikan lewat posting-an Zakiah Aini di media sosial. Tak sampai sehari sebelum penyerangan, dia mengunggah gambar di akun Instagram miliknya.

"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad," paparnya.

Halaman 2 dari 2
(imk/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads