Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku penyerangan ke Mabes Polri, Zakiah Aini (25), adalah lone wolf. Sebelum Zakiah Aini, ada sejumlah teror lone wolf yang sempat menggegerkan Indonesia.
Dikutip dari riset 'Lone Wolf Terrorism in America: Using Knowledge of Radicalization Pathways to Forge Prevention Strategies' oleh Mark Hamm dan Ramon Spaaj, sebutan lone wolf disematkan pada pelaku yang beraksi sendiri. Lone wolf juga beraksi tanpa arahan suatu struktur dan dukungan dari pihak kedua atau ketiga.
Kembali pada penjelasan Kapolri, Zakiah Aini disebut sebagai lone wolf dengan ideologi ISIS. Zakiah Aini merupakan warga Jakarta Timur yang sempat kuliah tapi drop out pada semester V.
"Dari hasil profiling yang bersangkutan, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS," kata Jenderal Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
![]() |
Sebelum penyerangan ke Mabes Polri, ada sederet aksi teror lone wolf yang terjadi di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:
1. Teror Bom di Mal Alam Sutera
Pada 2015, publik digegerkan oleh teror bom di Mal Alam Sutera. Tim gabungan Polda Metro Jaya kemudian menangkap pelaku, yaitu Leopard Wisnu Kumala (29), yang ternyata tidak terkait dengan jaringan terorisme yang selalu diidentikkan dengan aksi teror bom.
Tito Karnavian, yang kala itu merupakan Kapolda Metro Jaya, menyatakan pelaku merupakan lone wolf. Tersangka merakit bom sendiri dengan membuat jenis bom TATP (triacetone triperoxide). TATP merupakan jenis bahan peledak yang termasuk high explosive dan merupakan bahan peledak primer.
"Saat ini di dunia dikenal istilah lone wolf, di mana dia tidak terkait jaringan terorisme tetapi melakukan teror sendirian. Ini menjadi fenomena penting karena sulit diungkap," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
2. Perakit Bom Panci di Bandung
Bom panci meledak di kediaman perakitnya, Agus Wiguna, di Bandung pada 2017. Polisi kala itu menyebutnya sebagai teroris tipe lone wolf.
"Hasil pemeriksaan sementara, dia (Agus) ini lone wolf, bekerja sendiri dari mulai perakitan hingga belajar jihadnya," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat kala itu, Kombes Yusri Yunus, seusai peringatan HUT Bhayangkara di Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/7/2017).
Awal mula penangkapan Agus yaitu ketika bom panci rakitannya meledak sendiri di rumah kontrakannya di Buahbatu, Bandung, Sabtu (8/7/2017) sore. Saat itu, warga sekitar mencari keberadaan Agus, yang memang saat itu tidak berada di rumah.
Setelah itu, polisi mengamankan Agus dan menginterogasinya. Hasilnya, Agus disebut merencanakan aksi teror bom panci di tiga tempat di Kota Bandung, di antaranya rumah makan Celengan, kafe di Jalan Braga, dan gereja di Jalan Buahbatu