Cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu sudah ditemukan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan tahapan pembacaan CVR tersebut.
Ketua Sub-Komite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo menjelaskan teknis selanjutnya yang akan dilakukan ialah melakukan pembersihan memori CVR. Setelah dibersihkan, memori itu akan ditempel ke CVR yang masih utuh.
"Jadi intinya sekarang dikeluarkan dulu memorinya dari pelindungnya. Kalau sudah keluar, jadi bentuknya kayak elektronik, habis itu kita keringkan. Dikeringkan ini harus ada oven khusus, suhunya nggak boleh terlalu tinggi, harus dijaga. Kalau sudah kering, kita bersihkan, karena kemungkinan ada garam," kata Nurcahyo kepada wartawan, Rabu (31/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu akan kita sambungkan ke satu CVR lain yang masih bagus. Jadi seperti CD, kita masukkan ke CD player-nya. Dari situ baru bisa kita ambil datanya," sambungnya.
Nurcahyo belum bisa memastikan waktu yang dibutuhkan untuk pembersihan tersebut. Hal itu, katanya, tergantung kondisi memori.
"Tapi pengeringannya sendiri paling cepat 8 jam, bisa lebih, habis itu proses pembersihannya tergantung dari tingkat kontaminasinya seperti apa. Jadi butuh berapa lama, kita tidak tahu. Kita lihat dari tingkat kotornya seperti apa. Proses download-nya sendiri kira-kira paling lama 2 jam," ujarnya.
Dia mengatakan KNKT akan mulai membersihkan memori CVR itu pagi ini. Dia berharap suara pilot dapat diunggah pada sore harinya.
"Tengah hari sudah bisa tempelkan, tapi nempel-nya ini agar tricky, karena mensolder satu per satu kabel karena butuh waktu panjang. Jadi harapannya kemungkinan terbaik semuanya kondisinya mulus besok sore (hari ini) bisa mendengarkan suaranya," ujarnya.
Sebelumnya, CVR atau perekam suara kokpit dalam black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 akhirnya ditemukan. CVR ditemukan 500 meter dari Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut jatuh pada 9 Januari 2021.
CVR ini ditemukan dalam timbunan lumpur di dalam laut. Tim gabungan berhasil menemukan CVR itu setelah mengerahkan kapal penyedot lumpur.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memastikan kondisi memori CVR yang merekam pembicaraan di kokpit pesawat itu dalam kondisi utuh.
"Iya, iya, (kondisi) memorinya utuh," ujar Soerjanto saat dimintai konfirmasi, Rabu (31/3).
Soerjanto menjelaskan memori CVR yang ditemukan tersebut akan dibawa ke laboratorium. Selanjutnya, KNKT akan melakukan proses pembacaan isi percakapan yang terekam di memori CVR pesawat Sriwijiaya Air SJ-182 itu.
"CVR ini nanti kita akan dibawa ke laboratorium dan kita akan proses untuk pembacaan yang akan memerlukan waktu kurang-lebih 3 hari sampai 1 minggu," ucapnya.
(eva/haf)