Penghulu suku Panyalai Sungai Asam, Ali Bujang Datuak Rangkayo Gadang, mengatakan naiknya tanah kuburan setinggi 1,5 meter di Padang Pariaman terjadi sejak 7 bulan lalu. Dia menyebut tanah kuburan itu awalnya tak setinggi sekarang.
"Kalau ditanya kepada kemenakan (keponakan) makam ini meninggi sudah mulai sejak 7 bulan yang lalu. Tapi belum setinggi ini," kata Ali di lokasi kuburan, Rabu (31/3/2021).
Dia mengatakan 7 bulan lalu pihaknya sudah melihat makam semakin tinggi. Dia menilai tanah kuburan itu terus meninggi dari hari ke hari hingga seperti sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita 7 bulan yang lalu sudah tahu makam ini meninggi dibanding yang lain, tapi sekali lagi, belum setinggi sekarang," ujarnya.
Meski sudah mengetahui kuburan meninggi, pihak suku Panyalai belum mengetahui siapa sosok yang dimakamkan di sana. Sehingga, pihak keluarga dari jenazah yang dimakamkan di lokasi itu juga belum diketahui.
"Ini kan ada tiga kuburan yang meninggi. Kami juga masih mencari tahu siapa orangnya," jelas Ali.
Ali menjelaskan warga setempat awalnya tidak membesar-besarkan kejadian ini saat mengetahui tanah mulai meninggi. Alasannya, mereka belum mengetahui siapa yang dimakamkan.
"Dulu kami sepakati, boleh difoto tapi jangan di-posting," ujarnya.
Sebelumnya, ahli geologi Ade Edwar mengecek kuburan yang tanahnya meninggi 1,5 meter di Padang Pariaman, Sumbar. Pakar dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumbar ini menjelaskan ada perbedaan warna tanah di kuburan yang meninggi itu.
"Warnanya saja yang agak berbeda. Kuburan yang meninggi itu ada kecokelatan, sedangkan kuburan yang lain agak kemerahan. Tapi itu baru secara kasatmata. Untuk lebih detailnya tentu perlu kajian lebih lanjut," kata Ade saat dimintai konfirmasi, Selasa (30/3).
Dia mengatakan tanah kuburan itu meninggi lebih dari 1,3 meter. Selain itu, dia menyebut lebar makam yang meninggi mencapai 6,5 meter dan panjang 8,5 meter.
"Catatan kami, panjang makam 8,5 meter, lebarnya 6,5 meter dengan ketinggian lebih dari 1,3 meter," kata Ade Edwar.