Pakar terorisme Sidney Jones berbicara mengenai dugaan adanya obsesi pemerintah seolah-olah Front Pembela Islam (FPI) terkait dengan terorisme pascabom bunuh diri di Katedral Makassar. NasDem meminta pendapat mengenai aksi terorisme berdasarkan ilmiah, bukan sekadar 'cocoklogi'.
"Saya kira peristiwa bom (Katedral Makassar) kemarin sudah barang tentu akan menjadi medan perdebatan pendapat. Jadi apa yang disampaikan Sidney Jones harus kita lihat dalam kerangka demikian. Boleh saja setiap orang mengemukakan pendapat selama didukung dengan argumentasi ilmiah, bukan dengan cocoklogi apalagi hanya berdasarkan emosional," kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI Willy Aditya kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).
Willy menyebut peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar masih menjadi duka masyarakat Indonesia hingga saat ini. Menurutnya, akan lebih baik jika semua pihak mendukung aparat penegak hukum untuk bekerja secara transparan dan bersandar pada hukum yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan pihak lainnya mengumpulkan argumentasi ilmiahnya agar dapat menjadi pertimbangan penegak hukum juga," ucapnya.
Legislator Senayan ini menilai semua orang akan menolak aksi teror yang dilakukan oleh siapa pun. Willy mengajak semua pihak memusatkan pikiran untuk membangun kekuatan untuk melawan aksi terorisme.
"Salah satu yang ditunggu dan sangat diharapkan oleh peneror adalah kekuatan kita yang terpecah, bahkan ribut di antara sesama kita," ujarnya.
"Kita melawan teror bersama-sama dengan menyatukan kekuatan dan potensi bersama. Perdebatan wacana jangan sampai justru memecah kita menjadi saling tuding dan membangun narasi kebencian yang justru diharapkan oleh teroris," tambahnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: