Lisbeth Duwith adalah seorang putri Papua yang diimpikan ayahnya untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (KOWAD). Untuk mewujudkan impian sang ayah, perjuangan yang dilalui Lisa, sapaan akrabnya, tak mudah.
Lisa dua kali ikut tes seleksi calon KOWAD. Kali pertama dia mengikuti tes lewat jalur regular dan gagal. Tak patah arang, Lisa kembali mencoba seleksi KOWAD lewat jalur Otonomi Khusus (Otsus).
"(Tes di jalur) reguler gagal di pantukhir daerah. Kemudian (tes jalur) Otsus," kata Lisa, dikutip detikcom dari tayangan video di Youtube resmi TNI AD, Rabu (31/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan kelahiran Sorong Selatan, Papua Barat ini bercerita dirinya mau tak mau berutang uang Rp 3 juta kepada sang kakak untuk membiayai kebutuhan hidupnya selama mengikuti seleksi calon KOWAD di Kota Sorong. Demi mewujudkan cita-cita Lisa, sang kakak rela putus kuliah karena uang Rp 3 juta itu sebenarnya uang untuk biaya semesteran di kampus.
"Pertama saya untuk mau berangkat ke Kota Sorong dari Sorong Selatan, Mama mengambil gaji Bapak, gaji terakhir Bapak sebesar Rp 3 juta," cerita Lisa.
"Setelah itu ketabrakan dengan kakak karena pada hari itu kakak harus membayar semester untuk lanjut semester berikutnya. Saya harus hari itu juga berangkat, harus membawa uang karena di kota harus membutuhkan biaya contohnya administrasi, berkas-berkas yang harus di fotokopi," sambung Lisa.
Lisa bertekad menguliahkan kakaknya usai dirinya resmi menjadi prajurit KOWAD. Dia mengatakan akan menguliahkan kakaknya dengan gajinya selama mengabdi di TNI AD.
"Sehingga dari situ mama memberikan uang. (Uang) yang buat kakak pakai bayar semester tidak jadi, sehingga uang tersebut dikasih ke saya untuk mengikuti seleksi di Kota Sorong," tutur Lisa.
Simak perjuangan Serda Lisbeth terjang banjir 5 meter saat ikuti proses seleksi KOWAD di halaman berikutnya.
Perjuangan Lisa tak hanya sampai di situ. Suatu malam usai seleksi akhir daerah di Kota Sorong, Lisa yang hendak beristirahat dikagetkan dengan luapan banjir di tempat tinggal sementaranya.
Lisa mengaku menyelamatkan diri dengan berenang sambil mengangkut barang-barangnya dalam kondisi banjir setinggi 5 meter dengan arus yang menurutnya kencang.
"Pas pantukhir daerah, malamnya itu hujan di Kota Sorong, hujan besar, itu hujan dari atas dan saya di bawahnya itu banjir. Saya berenang keluar dari kamar karena tolakan arus kencang, pikul barang, berenang keluar, (kedalaman air) 5 meter," jelas Lisa.
Kini Lisa telah dinyatakan lulus Pendidikan Pertama Bintara Prajurit Karier TNI AD Program Otonomi Khusus (Otsus) Putra dan Putri Asli Papua Pria Tahun Anggaran 2020. Lisa resmi menyandang pangkat sersan dua (serda) TNI AD.
"Untuk Bapak, Lisa sudah membuktikan bahwa Lisa sudah jadi anggota yang Bapak inginkan. Lisa janji Lisa pulang, Lisa akan ke Bapak. Terima kasih karena sudah selalu membanggakan Lisa, untuk selalu memberikan motivasi supaya selalu menjadi seorang prajurit," ungkap Lisa.
"Saya ingin pulang kembali ke Papua supaya saya memberikan motivasi kepada adik-adik saya, supaya mereka bisa seperti saya dan membangun Papua. Supaya Papua jangan selalu tertinggal," imbuh Lisa.
![]() |
Lihat juga video 'Pemerintah Perpanjang Dana Otonomi Khusus Papua':