Kepala BNPT Ingatkan Walkot Makassar Waspada Propaganda Teroris ke Milenial

Kepala BNPT Ingatkan Walkot Makassar Waspada Propaganda Teroris ke Milenial

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 30 Mar 2021 14:46 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Hermawan/detikcom).
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menemui Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto pascabom bunuh diri pasangan suami-istri di Gereja Katedral pada Minggu (28/3). Boy mengingatkan Danny akan bahaya propaganda teroris ke kalangan milenial di Makassar.

"Jadi ini (bom di depan Gereja Katedral) adalah pengaruh dari propaganda jaringan teroris internasional mempengaruhi sebagian anak-anak muda kita. Dengan kondisi itu kita prihatin dan bersama-sama bergandeng tangan agar kiranya generasi muda kita ke depan adalah generasi yang mencintai bangsanya," kata Boy setelah melakukan pertemuan dengan Danny di Makassar, Selasa (30/3/2021).

Pertemuan itu berlangsung sekitar 2 jam di kediaman pribadi Danny Pomanto di Jalan Amirullah, Makassar. Turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah tokoh agama dan eks narapidana teroris kasus peledakan bom di McDonald's Makassar pada 2002, Mukhtar Daeng Lau. Boy meminta Pemkot Makassar bersama pihak yang hadir membuat langkah konkret pencegahan propaganda teroris ke kalangan milenial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menginginkan bahwa jangan lagi ada anak-anak muda kita harus terjebak dalam pemikiran radikal terorisme," jelas Boy.

Menurut Boy, pasutri pelaku bom di depan Gereja Katedral juga masih milenial dan merupakan korban dari propaganda teroris jaringan internasional. Paham ini dapat dicegah jika kalangan milenial dipahamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

ADVERTISEMENT

"Bangsanya yang majemuk, bangsanya yang beragam, bangsanya yang penuh semangat toleransi, karena itulah bagian dari nilai-nilai ideologi bangsa kita, ideologi Pancasila, cinta dengan kemanusiaan, cinta dengan keadilan, cinta dengan persaudaraan," katanya.

Menanggapi peringatan dari Boy akan bahaya propaganda terorisme, Danny mengatakan pihaknya sudah menyiapkan program khusus di masyarakat. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto menawarkan pengawasan tingkat RT/RW sebagai salah satu langkah konkrit mencegah hingga melawan radikalisme.

"Tadi kami menyampaikan kepada Kepala BNPT, setiap teroris pasti punya rumah, berarti punya RT/RW, nanti kita aktifkan pengawasan di tingkat itu," jelas Danny.

Dia juga mengaku telah menawarkan program bernama Jagai Anak Ta sebagai salah satu langkah konkret lainnya. Program itu ditawarkan mengingat radikalisme mengincar milenial sebagai sasaran empuk.

"Kedua, yang teroris kemarin itu pasti punya orang tua, maka kita punya program pembinaan dari anak sampai dia remaja. Ada Jagai Anak Ta, Smart Millennial, ada Social Mitigasi," kata Danny.

Danny juga menyebut program Jagai Anak Ta bisa mencegah anak-anak tidak telantar. Dia menyebut kalangan anak-anak yang telantar bisa lebih rawan terpapar radikalisme.

"Ini kan rata-rata anak-anak yang artinya bukan telantar secara fisik, tapi telantar secara pikiran juga. Yang ketiga, setiap teroris itu pasti punya agama, maka kita lakukan pendekatan lewat kerukunan atau keilmuan," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads