5 Update Terbaru Pengusutan Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar

5 Update Terbaru Pengusutan Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar

Tim detikcom - detikNews
Senin, 29 Mar 2021 17:21 WIB
Situasi di sekitar Gereja Katedral Makassar, Senin (29/3/2021) usai bom bunuh diri
Bom Bunuh Diri di Makassar (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Makassar -

Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar diketahui pasangan suami-istri (pasutri). Polisi pun terus mengusut jaringan pelaku hingga menangkap sejumlah terduga teroris.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap sejumlah fakta baru soal pasangan suami-istri pelaku bom bunuh diri di Makassar. Mereka berinisial L dan YSF.

Pasangan suami-istri itu baru menikah selama 6 bulan. Setelah mengungkap keduanya, pihak kepolisian lalu menelusuri tersangka lainnya. Hingga kini, sudah ada total 13 tersangka yang diamankan oleh Densus 88 Antiteror di 3 wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke-13 terduga teroris itu ditangkap di Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, dan Kabupaten Bekasi. Dengan rincian, 4 ditangkap di Makassar, 5 di NTB, serta 4 di Jakarta dan Kabupaten Bekasi.

Berikut ini 5 fakta terbaru terkait pengusutan jaringan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar:

ADVERTISEMENT

1. Pelaku Bom Bunuh Diri Tinggal Surat Wasiat Siap Mati Syahid

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membongkar salah satu fakta terkait pelaku bom bunuh diri Makassar. Jenderal Sigit menyebut salah satu pelaku sempat meninggalkan surat wasiat terkait aksinya.

"Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tua," kata Jenderal Sigit saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3/2021).

"Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat Video: Kapolri Ungkap Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Tulis Surat Wasiat

[Gambas:Video 20detik]

2. Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri Dinikahkan Tersangka Teroris

Jenderal Sigit menyebut kedua pelaku pasangan suami-istri ini ternyata dinikahkan. Sigit menyatakan keduanya dinikahkan oleh tersangka teroris lainnya yang lebih dulu ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya 6 bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi," kata Sigit.

Sigit mengatakan Risaldi adalah tersangka teroris yang ditangkap pada Januari 2021. Dia merupakan kelompok JAD yang terkait dengan pengeboman Gereja di Jolo, Filipina, pada 2018.

"Risaldi yang beberapa waktu lalu telah ditangkap di Januari," ucapnya.

3. Pasutri Bom Bunuh Diri Kelompok JAD Villa Mutiara

Kedua pasangan suami-istri memang diketahui terkait dengan kelompok jaringan teroris JAD. Kedua pelaku ternyata mengikuti kajian JAD Villa Mutiara.

"Masing-masing perannya bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara namanya," sebut Sigit.

JAD Villa Mutiara ini disebut memberikan doktrin jihad. Tak hanya itu, mereka pun mempersiapkan rencana jihad.

"Di mana masing-masing memiliki peran untuk memberi doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," jelas Sigit.

Tak hanya itu, kelompok JAD Kajian Villa Mutiara juga membeli bahan-bahan peledak untuk aksi bom bunuh diri.

"Dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri," sambung dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

4. Sebanyak 4 Kg Bahan Peledak Ditemukan, Ada Bom TATP

Pihak kepolisian menelusuri lebih lanjut seusai insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Hasilnya, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa 4 kilogram bahan peledak di wilayah Condet dan Bekasi.

"Dari hasil penangkapan dilakukan penggeledahan di Bekasi dan kemudian Condet ditemukan barang bukti antara lain 5 bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan dan kemudian 5 stoples besar yang di dalamnya berisi aseton kemudian H2O2 (hidrogen peroksida), HCL (asam klorida), sulfur," kata Jenderal Sigit.

"Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak dan jumlahnya kurang-lebih 4 kilogram," sambungnya.

Lebih lanjut, Sigit menyampaikan sejumlah bom berjenis TATP (triaceton triperoxide). TATP merupakan bom kimiawi yang memiliki daya ledak tinggi.

"Ditemukan bahan peledak yang sudah jadi di jenis TATP dengan jumlah 1,5 kilogram. Saat ini mereka sudah kita amankan dan perannya masing-masing ada yang membeli bahan, kemudian ada yang mengajarkan, kemudian ada juga yang membuat handak (bahan peledak), yang siap menggunakan bahan tersebut," terang Listyo.

5. Total 13 Tersangka Diamankan Pascabom Bunuh Diri di Makassar

Sejumlah terduga teroris pascabom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Total, ada 13 terduga teroris yang ditangkap.

Ke-13 terduga teroris itu ditangkap di Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, dan Kabupaten Bekasi. Dengan rincian, 4 ditangkap di Makassar, 5 di NTB, serta 4 di Jakarta dan Kabupaten Bekasi.

Para tersangka yang diamankan pasca-kejadian bom bunuh diri di Makassar memiliki peran berbeda. Sigit menyebut para tersangka memiliki peran dari membeli hingga merakit bahan peledak tersebut.

"Saat ini mereka sudah kita amankan dan perannya masing-masing ada yang membeli bahan, ada yang mengajarkan, kemudian ada yang membuat handak (bahan peledak) dan yang siap menggunakan bahan tersebut," ungkap Sigit.

Halaman 2 dari 3
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads