Bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan terjadi tidak lama setelah adanya penangkapan 19 terduga teroris di Makassar. Namun, Menko Polhukam Mahfud Md menepis ada keterkaitan antara bom bunuh diri dengan penangkapan teroris.
"Belum. Belum dikaitkan ke sana," tegas Mahfud dalam konferensi pers di Kemenkopolhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (28/3/2021).
Kemudian, Mahfud juga pihaknya akan bekerja keras mengungkap para pelaku yang menjadi otak aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi belum dikaitkan dengan penangkapan-penangkapan lain sebelumnya. Sekarang kita mau mengungkap dulu jaringannya siapa, pelakunya siapa baru nanti dianalisis," jelas Mahfud.
Mahfud meminta masyarakat untuk sabar menunggu hasil penyelidikan kepolisian terkait pelaku bom bunuh diri tersebut. Ia juga meminta kepolisian mengusut kasus tersebut secara hati-hati dan benar.
Diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada pukul 10.28 Wita. Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah di lokasi.
Pelaku bom bunuh diri diduga 2 orang dengan menggunakan sepeda motor. Pelaku sempat dicegah sekuriti Gereja Katedral Makassar saat akan masuk ke pelataran gereja. Pelaku akhirnya meledakkan diri.
Kedua pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas. Potongan kepala pelaku sudah dievakuasi polisi.
(isa/dhn)