Kisah Pilu Kebakaran di Gang Buntu Matraman

Terpopuler Sepekan

Kisah Pilu Kebakaran di Gang Buntu Matraman

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 28 Mar 2021 16:06 WIB
Andhika Prasetia-detikcom
Foto: Puing-puing sisa kebakaran di gang buntu di Matraman (Andhika Prasetia-detikcom)
Jakarta -

Kebakaran di sebuah gang buntu Matraman, Jakarta Timur (Jaktim), menewaskan 10 orang. Korban tewas diduga kesulitan menyelamatkan diri karena jalan buntu.

Mulanya kebakaran di Matraman ini dikonfirmasi oleh Damkar Jaktim. Kebakaran ini menewaskan 10 orang. "Iya 10 (korban meninggal)," kata Sub-Command Center, Damkar Jaktim, kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Mereka adalah Srimulyani (50), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Imam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, menuturkan kebakaran terjadi pukul 04.50 WIB. Titik api berada di Jalan Pisangan Baru III, RT 6 RW 10, Matraman.

"Yang terbakar rumah kontrakan lima pintu," ujar Gatot.

Total penghuni dalam rumah hunian itu lima keluarga dengan total 15 jiwa. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik.

"Saksi Nanang bahwa dia melihat api sudah besar dan ada motor sudah menyala dan sempat mengamankan istrinya. Karena api sudah menyala dengan besar, kemudian dia keluar menyelamatkan diri serta anak istri dan nggak bisa masuk kembali karena api sudah membesar," tutur Gatot.

Api baru bisa dipadamkan pukul 05.50 WIB. Total kerugian ditaksir Rp 800 juta.

Penjelasan Polisi

Polisi menjelaskan kronologi kebakaran maut itu.

"Kejadian pukul 4.20 WIB di kontrakan, gangnya buntu," ujar Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro ketika dihubungi detikcom, Kamis (25/3/2021),

Tedjo mengatakan kontrakan yang terbakar itu terdiri atas empat petak. Penghuni petak 1 dan 3 tertidur saat kebakaran itu terjadi, sementara penghuni petak 2 dan 4 terbangun sehingga bisa menyelamatkan diri.

"(Korban) tidur jam 4.20 WIB, mungkin tertidur, karena meninggalnya tertumpuk di kamar," sebut Tedjo.

Tedjo menyebut kontrakan nomor 1 ada 5 korban tewas yang seluruhnya berada di sebuah kamar. Kemudian jumlah korban di kontrakan nomor 3 juga 5 orang.

"(Kontrakan) kedua selamat malah, terbangun, 2 orang, terbangun," lanjut Tedjo.

Polisi masih menyelidiki kasus kebakaran maut ini. 15 personel dari Polsek Matraman dikerahkan.

Sulit Menyelamatkan Diri karena Gang Buntu

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar meninjau lokasi kebakaran di Matraman, Jakarta Timur. Anwar menyebut korban kebakaran kesulitan menyelamatkan diri lantaran ada jalan buntu.

"Ada empat petak kontrakan ukuran 3x8 meter. Petakan paling ujung kebetulan jalannya buntu, jadi dia nggak bisa menyelamatkan diri. Tapi yang di luar bisa menyelamatkan diri, berarti sumber api dari sana mungkin," ujar Anwar kepada wartawan di lokasi, Kamis (25/3/2021).

Kebakaran ini menewaskan 10 orang. Semua jenazah sudah dievakuasi ke RSCM Jakarta.

"Kita akan urus sampai pemakaman," ujar Anwar.

Sementara itu, salah seorang warga, Dalismar, menceritakan ketika kobaran api melahap kontrakan di Matraman.

"Kan saya tadi pagi-pagi belum salat Subuh, sembahyang juga belum, ngaji Al-Qur'an, terus bunyi tek tek tek tiga kali kedengeran saya gitu. Terus orang minta tolong, minta tolong, saya buka pintu, saya buka pintu. Saya buka pintu, api itu sudah gede banget, deh," kata Dalismar saat dijumpai di lokasi, Jl Pisangan III, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021).

Melihat besarnya api, ia langsung membangunkan anaknya. Kemudian ia berlari ke luar bersama anggota keluarganya yang lain.

"Saya bangunin anak saya, 'Yuk bangun, yuk bangun, Dik, api gede noh, kebakaran'. Gitu. Lari kita ke luar," ungkapnya.

Ia menyaksikan kobaran api dari depan rumahnya. Kobaran api sudah besar.

"Ngeliatnya dari sini saja. Orang api udah gede banget," ujarnya.

Korban Selamat Dipindah 21 Hari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memindahkan sementara pengontrak di Matraman, Jakarta Timur, yang rumah petakannya terbakar. Korban selamat dari kebakaran maut itu akan dipindah selama 21 hari.

"Kita memastikan semua para pengontrak yang kontrakannya kebakar dipindahkan ke tempat sementara. Mereka disiapkan jumlahnya 10 orang mereka dipastikan akan tinggal selama 21 hari ke depan. Kebutuhan makan dan lain-lain, seluruh dokumen yang dibutuhkan, aman. Jadi insyaallah seluruh kebutuhan korban yang selamat disiapkan," kata Anies kepada wartawan di Jalan Pisangan, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021).

Anies menyebut saat ini lokasi kejadian sedang dalam penyelidikan polisi. Korban tewas, kata Anies, lantaran terkurung di dalam rumah kontrakan.

"Jumlah korban jiwanya yang terbanyak sejauh ini. Kami di Jakarta begitu ada kejadian akan respons cepat. Tadi Damkar dari pos Matraman langsung datang ke lokasi, lokasinya ada di gang sempit, dua keluarga terkurung di dalam petak rumahnya akhirnya ditemukan meninggal," kata Anies.

Eks Mendikbud ini mengatakan, selama 21 hari ke depan, korban yang selamat dijamin segala kebutuhannya, termasuk dokumen-dokumen yang hilang bakal segera diganti.

"Gantinya sambil mereka mencari rumah kontrakan yang baru. Karena mereka yang menjadi korban bukan pemilik rumah, itu pengontrak," kata Anies.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) membawa sampel instalasi listrik hingga abu arang sisa kebakaran.

"Karena untuk kegiatan di lapangan, kita akan mengambil barang bukti instalasi listrik, abu arang sisa kebakaran, itu akan periksa mendalam di lab untuk konfirmasi," ujar Kasubdit Kebakaran Puslabfor Polri Kompol Kolis kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Kolis belum bisa menyimpulkan apakah kabel listrik itu merupakan sumber api. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium selama dua hari.

"(Barang bukti yang dibawa) kabel instalasi listrik, peralatan listrik, dan abu sisa kebakaran," lanjut Kolis.

Warga pisangan III, Matraman, Jakarta Timur pun menggelar tahlilan di sekitar lokasi kebakaran yang menewaskan 10 jiwa pada Kamis (25/3). Tahlilan digelar di Jalan Pisangan III Baru Selatan.

Diduga Akibat Putung Rokok

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mmenyinggung soal kebakaran maut di Matraman, Jaktim, yang menewaskan 10 orang. Dia mengatakan kebakaran diduga gara-gara puntung rokok.

"Ini semoga diperhatikan, kompor gas, kemudian listrik, steker, jangan buang puntung rokok sembarangan. Seperti yang terjadi di Matraman, ternyata bukan karena kompor gas, bukan karena listrik korslet, patut diduga puntung rokok. Mudah-mudahan warga Jakarta lebih disiplin lagi. Yang merokok, jangan sembarangan membuang puntung rokoknya," ujar Riza, Sabtu (27/3/2021).

Halaman 2 dari 3
(rdp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads