Sosok politikus instan dianalogikannya seperti anak SD yang tiba-tiba menjadi dosen dan akhirnya menjadi rektor universitas. Ketika ada yang mempermasalahkan keinstanan ini, sosok instan tersebut akan bertanya balik.
"Lho kamu kan baru SD? Ya, kenapa? Apa yang salah? Lha itu kan repot," ujar Effendi.
(dnu/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini