Antisipasi Embargo, Komisi IX DPR Minta RI Kembangkan Vaksin Dalam Negeri

Antisipasi Embargo, Komisi IX DPR Minta RI Kembangkan Vaksin Dalam Negeri

Isal Mawardi - detikNews
Sabtu, 27 Mar 2021 07:17 WIB
Emanuel Melkiades Laka Lena
Foto: Emanuel Melkiades Laka Lena. (Rahel/detikcom).
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap adanya embargo vaksin COVID-19 yang dilakukan sejumlah negara. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades menyebut pemerintah harus fokus mengembangkan vaksin dalam negeri sebagai langkah antisipasi.

"Pemerintah mesti sungguh-sungguh memikirkan alternatif yang sama sekali tidak ada intervensi pihak asing adalah bagaimana mulai memikirkan produksi vaksin dalam negeri. Untuk itu percepatan pengembangan sampai produk jadi dan penggunaan vaksin dalam negeri yaitu Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih itu harus menjadi konsentrasi pemerintah hari ini," ujar Melkiades kepada detikcom, Jumat (26/3/2021).

Pemerintah diminta serius mengembangkan Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih. Kedua, lanjut Melki, vaksin ini dinilai sebagai alternatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini alternatif yang paling mungkin pemerintah seriusin sehingga dengan fokus kepada pengembangan vaksin dalam negeri kita sendiri bisa menjawab kebutuhan dan situasi dalam negeri terkait kebutuhan vaksin," jelas Melkiades.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh sependapat dengan Melkiades. Menurutnya, Indonesia perlu mandiri soal vaksin.

ADVERTISEMENT

"Biar tidak ada kelangkaan vaksin, maka Indonesia harus memiliki kemandirian dalam hal kesehatan. Salah satunya kemandirian dalam vaksin," tutur Nihayatul.

"Oleh sebab itu menurut saya, adanya full support vaksin nusantara dan vaksin merah putih harus dilakukan," imbuhnya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada potensi kendala dalam percepatan vaksinasi ke depan. Kendala tersebut yakni terkait adanya embargo vaksin COVID-19 yang dilakukan sejumlah negara.

"Ada catatan yang kami sampaikan juga ke Presiden, karena terjadi lonjakan kasus di beberapa negara termasuk di India sehingga mulai terjadi embargo vaksin dan bisa mengganggu ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan. Terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo, sehingga kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksin agar tidak terjadi kekosongan vaksin nantinya," papar Budi.

Tonton video 'Laporkan Ada Embargo Vaksin COVID-19, Menkes: Kita Perlu Hati-hati':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads