Tim Pusat Preservasi Naskah Kuno dan Alih Media Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mengkonservasi 150 manuskrip kuno milik Tarmizi Abdul Hamid. Manuskrip itu diperbaiki dan dibersihkan agar tetap utuh.
Ratusan manuskrip koleksi pria akrab disapa Cek Midi itu disimpan di Rumoh Manuskrip Aceh miliknya di Seroja Nomor 8A Desa Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh. Proses konservasi memakan waktu selama tiga hari, yaitu 22 hingga 24 Februari.
Seorang tim Pustakawan Ahli dan Preservasi Naskah Kuno Perpusnas RI, Leni Sudiarti, mengatakan, perbaikan manuskrip yang dilakukan pihaknya meliputi perbaikan fisik naskah dengan cara membersihkan seluruh lembarannya. Naskah itu disemprot menggunakan bahan antijamur dan noda lalu dikeringkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah itu, naskah yang mengalami kerusakan parah ditambal. Leni mengatakan proses perbaikan dilanjutkan dengan menjilid serta dimasukkan ke cover box sesuai ukuran naskah.
"Cover box itu telah diberi sampul dengan menggunakan berbagai bahan khusus yang semua ini didatangkan dari luar negeri," kata Leni dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).
Menurut Leni, berdasarkan kerusakan yang ditemukan, naskah kuno milik Cek Midi ada yang rusak berlubang atau robek. Hal itu disebabkan usia naskah sudah ratusan tahun serta disebabkan oleh jamur.
![]() |
"Dari kerusakan yang kita lihat, kita putuskan untuk dilakukan perbaikan fisik, ada yang ditambal, dijilid kembali sampai dibuatkan kotak penyimpanan," jelasnya.
Sementara itu, Cek Midi mengatakan, pelestarian manuskrip seperti itu penting dilakukan supaya karya ulama di zaman dulu tetap utuh sepanjang masa. Manuskrip koleksi Cek Midi antara lain mushaf Qur'an, tafsir, ilmu fiqih, tasawuf, astronomi, ibadah, doa-doa, syair, nazam dan teknik-teknik pengobatan masa lampau.
"Saya banyak menemukan manuskrip atau naskah kuno itu berasal dari Aceh dan banyak ditulis dari ulama-ulama kita terdahulu," kata Cek Midi.
Cek Midi menjelaskan dirinya sudah mengoleksi ratusan manuskrip itu sejak 1995. Namun, saat tsunami melanda Aceh pada Desember 2004, sejumlah naskah kuno miliknya hilang.
Pascatsunami, Cek Midi kembali mencari manuskrip untuk dikoleksi. Naskah itu kebanyakan dia dapatkan di wilayah Aceh Besar, luar negeri serta pemberian warga Aceh yang menetap di luar Tanah Rencong.
"Manuskrip itu kita kumpulkan dan bersihkan kembali agar menjadi ilmu pengetahuan bagi cucu kita nantinya," ujarnya.
Lihat juga Video "Website Khastara: Kumpulan Manuskrip Kuno Jadi Digital Bikinan Perpusnas RI":