Kubu Moeldoko Seret-seret Lagi Ibas ke Kasus Hambalang

Kubu Moeldoko Seret-seret Lagi Ibas ke Kasus Hambalang

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kamis, 25 Mar 2021 17:37 WIB
Para elite Partai Demokrat merapat ke kediaman Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membahas capres/cawapres hingga koalisi Pilpres 2019 di Jl Mega Kuningan VIII, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018). Mereka adalah Agus Hermanto, Syarief Hasan, Nachrowi Ramli, Melani Leimena, Amir Syamsudin, Max Sopacua, EE Mangindaan, dan Hinca Panjaitan.
Max Sopacua (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Max Sopacua, yang tergabung dalam Partai Demokrat kubu Moeldoko hasil dari agenda yang diklaim sebagai KLB, menyinggung Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasus Hambalang. Max menyeret Ibas.

Max Sopacua berbicara soal Ibas di Hambalang dalam agenda konferensi pers kubu Moeldoko, Kamis (25/3/2021). Max menyebut Hambalang adalah salah satu penyebab elektabilitas Partai Demokrat hancur. Untuk diketahui, beberapa tahun silam, sejumlah petinggi Partai Demokrat terjerat kasus Hambalang.

"Kami kembali lagi ke sini membuat Hambalang sebagai starting point prospeknya dari future-nya Partai Demokrat pimpinan Moeldoko sebagai ketua umum. Kenapa di sini, ini starting point Partai Demokrat pimpinan doktor Moeldoko untuk maju ke depan, insyaallah 2024 kami berjaya," ucap Max.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kubu Moeldoko, ada nama M Nazaruddin yang terjerat kasus itu. Lantas Max Sopacua menyinggung nama Ibas.

"Tidak disebutkan di media mana starting point-nya, apa kata Anas itu. Bagiannya tidak terlepas kalau kita menyampaikan, Pak Anas dapat berapa, Ibas dapat berapa, dan lain-lain dapat berapa, itu panjang nantinya. Yang jelas, mereka yang pernah terlibat, Andi Mallarangeng udah pernah masuk penjara juga. Gara-gara karena dia Menteri Olahraga. Yang membawahi Hambalang ini," ucap Max.

ADVERTISEMENT

"Dan kalau yang lain sudah, Pak Anas masih menjalani proses hukum yang dibuat oleh pemerintah, yang kita pertanyakan yang lain yang tidak disentuh hukum, itu persoalannya," ucap Max.

Max kemudian ditanya soal pihak-pihak yang tak disentuh hukum yang disebutkannya tadi. Max menyebut Ibas.

"Ya Mas Ibas sendiri belum... (bicara tidak jelas). Ibas juga sudah disebutkan saksi berapa banyak? Kan belum. Yulianis menyebutkan juga, yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa saja. Makanya kita kembali ke Hambalang supaya Anda tahu Hambalang, ini adalah starting point kami lagi, bukan untuk korupsi tapi untuk maju ke depan membela negara," ucap Max Sopacua.

(gbr/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads