Deretan Sepak Terjang Mantan Jaksa Agung Basrief Arief

Deretan Sepak Terjang Mantan Jaksa Agung Basrief Arief

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 23 Mar 2021 11:30 WIB
Jakarta -

Mantan Jaksa Agung Basrief Arief meninggal dunia hari ini. Selama hidupnya, Basrief Arief dikenal sebagai pemburu koruptor.

Dalam catatan pemberitaan detikcom Selasa (23/3/2021), sebelum pensiun pria bernama lengkap Agung Basrief Arief itu sempat menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung di era Abdul Rahman Saleh.

Sepak terjangnya dalam pemberantasan korupsi tidak perlu diragukan lagi. Pria kelahiran Tanjung Enim, 23 Januari 1947 itu pernah menjadi Ketua Tim Pemburu Korupsi yang dibentuk oleh Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Di era kepemimpinan Basrief, Tim Pemburu Koruptor ini berhasil menangkap bekas Direktur Bank Sertivia David Nusa Wijaya yang merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp 1,3 triliun. Basrief digantikan oleh Arifin Mochtar pada 2007 karena telah memasuki masa pensiun.

Setelah masa pensiunnya, Basrief disebut-sebut pantas menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun pada tahun 2007, Basrief mengaku tidak tertarik dengan jabatan itu.

"Mungkin ada yang lebih baik dari saya, lebih dfresh. Lagian saya kan sudah sepuh," kilah alumni Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran dan Fakultas Hukum Universitas Andalas itu saat berbincang dengan detikcom kala itu. Basrief hanya terkekeh saat membicarakan soal dukungan publik untuknya itu.

Pria lulusan Sekolah Hakim Dan Jaksa di Palembang tahun 1967 itu akhirnya bergabung dalam Panitia Seleksi Anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) pada 2010. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuknya dengan Keppres No 6/2010 dalam panitia yang diketuai oleh Menkum HAM Patrialis Akbar.

Lalu, Presiden SBY mengangkat Basrief Arief sebagai pengganti Jaksa Agung Hendarman Supandji yang telah habis masa jabatannya. Basrief dilantik di Istana Negara pada Jumat, 26 November 2010. Korps Adhyaksa di bawah kepemimpinan Basrief menunjukkan tajinya. Banyak Jaksa Pembela Negara (JPN) yang memenangkan perkara.

Sejak masa Jaksa Agung Basrief Arief, lembaga Kejaksaan tidak hanya serius pada pengejaran pelaku kejahatan (follow the suspect), tetapi juga serius mengejar aset-aset hasil kejahatannya (follow the money/assets).

Keseriusan ini nyata dengan kehadiran lembaga yang bernama Pusat Pemulihan Aset (PPA) di Kejaksaan Agung yang berdiri pada Juli 2014 lalu. PPA, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat dan sejumlah pihak lainnya tercatat pernah menorehkan prestasi dalam melakukan eksekusi kasus penyimpangan pajak Asian Agri senilai Rp 2,5 Triliun. Dengan
konsep dan strategi yang tepat, Asian Agri kemudian takluk dan secara sukarelah membayar denda sebesar itu dan telah lunas pada September tahun 2014.

Kejaksaan Agung juga berhasil memulangkan tersangka kasus aliran dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Adrian Kiki Ariawan pada Januari 2014.

Basrief Arief juga yang ikut memimpin pengusutan kasus TransJ karatan yang melibatkan eks Kadishub DKI Udar Pristono.

Setelah tidak menjadi Jaksa Agung, di era Presiden Jokowi, Basrief menjadi Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Kejaksaan pada tahun 2019.

Kini, si pemburu koruptor itu telah pergi. Basrief Arief meninggal dunia hari ini.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah mantan Jaksa Agung RI Bapak Basrief Arief," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak melalui pesan singkat, Selasa (23/3/2021).

Leonard mengungkapkan, Basrief meninggal hari ini pada pukul 10.00 WIB. "Pada hari Selasa, 23 Maret 2021. Jam 10.00 WIB," ujar Leonard.

Leonard belum memerinci penyebab meninggalnya jaksa agung era Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono itu. Leonard meminta seluruh pihak untuk mendoakan almarhum Basrief Arief.

"Semoga diampuni segala dosanya dan diterima di sisi Allah SWT," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads