Sebuah rumah mewah di kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dibongkar lantai keramiknya hingga perabotan dicuri. Polisi menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan modus baru pencurian di rumah kosong.
Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam video yang beredar dinarasikan bahwa rumah tersebut dibongkar oleh penyewa rumah.
Namun, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan bahwa rumah tersebut adalah rumah kosong dan tidak disewakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya masih kami dalami. Itu rumah kosong, tidak disewakan," ujar Kombes Ady Wibowo saat dihubungi detikcom, Selasa (22/3/2021).
Ady mengatakan pihaknya telah mengecek ke lokasi kejadian di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/3).
Namun pemilik rumah baru mengetahui kejadian itu pada Sabtu (20/3). Selama ini rumah tersebut tidak ditempati oleh pemiliknya.
"Baru diketahui pemilik, karena da informasi dari sekuriti. Sekuriti mengkonfirmasi ulang ke pemilik dan kemudian dilaporkan ke Polsek Kebon Jeruk," imbuhnya.
Pemilik rumah kaget bukan kepalang ketika mendapati rumahnya tinggal kerangka beton saja. Pelaku nyaris tidak menyisakan apa-apa dari rumah tersebut. Pelaku bahkan mencopoti kusen, hingga sanitary.
Simak di halaman selanjutnya, modus operandi pelaku
Modus Order Bongkaran
Kombes Ady mengatakan bahwa kejadian ini adalah pencurian dengan modus pencurian di rumah kosong. Modusnya adalah mengaku menerima orderan bongkaran rumah.
"Ini pencurian di rumah kosong. Modusnya mengaku mendapat order bongkaran rumah kosong (tukang bongkar bangunan)," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (22/3/2021).
Ady menjelaskan, pelaku datang ke rumah korban dengan mengaku menerima order dari pemilik rumah untuk membongkar rumah tersebut. Namun belakangan diketahui bahwa pemilik tidak pernah meminta untuk membongkar rumahnya itu.
"Jadi ini modus pencurian rumsong (rumah kosong) dengan cara terima bongkaran rumah. Jadi orang-orang di sekitar rumahnya nggak anu, karena itu rumah kosong," jelasnya.
Belakangan, sekuriti mengkonfirmasi perihal pembongkaran rumah tersebut kepada pemilik rumah. Setelah mengetahui tidak ada perintah pemilik pengerjaan bongkaran itu, akhirnya sekuriti melapor ke Polsek Kebon Jeruk.
Lima Pelaku Ditangkap
Polisi saat ini telah mengamankan lima orang pelaku yang membongkar rumah tersebut. Polisi masih mendalami peran masing-masing.
"Saat ini sudah lima orang pekerja yang kita amankan," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo saat dikonfirmasi detikcom, Senin (22/3/2021).
Selain lima pelaku, satu unit truk juga sudah diamankan polisi dari kejadian itu. Saat ini polisi masih mendalami peran kelima orang tersebut.
"Sementara masih kami dalami peran dan keterlibatannya, karena ada yang bilang berkaitan dengan utang," imbuh Ady.
Simak di halaman selanjutnya, aksinya sudah berlangsung lama
Pembongkaran Dimulai Sejak Februari
Rumah mewah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dibongkar lantai keramik hingga perabotannya dicuri komplotan. Para pelaku rupanya menjalankan aksi itu sejak Februari 2021.
"Sudah sejak bulan Februari dilakukan pembongkaran oleh pelaku," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo saat dikonfirmasi detikcom, Senin (22/3/2021).
Ady mengatakan pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait para pelaku. Namun, Ady memastikan para pelaku tidak pernah menyewa rumah korban.
"Sementara info pendalaman dari beberapa saksi tidak ada menyangkut sewa menyewa," kata Ady.
Kesaksian Sekuriti
Iwan (38), sekuriti yang bekerja di samping rumah mewah tersebut mengaku melihat para pelaku setiap hari beraktivitas di rumah tersebut. Iwan setiap hari melihat aktivitas para pelaku dan sempat mengira hendak renovasi.
"Tahunya saya cuman ngeliat orangnya kerja, seperti orang proyek layaknya renovasilah. Tahu-tahunya bongkar semua. Saya kira mau bongkar jendela atau ganti apa gitu. Nggak tahunya dipretelin," ujar Iwan saat ditemui di lokasi, Senin (22/3/2021).
Menurut Iwan, para pelaku setiap hari selama dua minggu mendatangi rumah mewah tersebut. Kata dia, para pelaku beraksi sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Ya layaknya orang kerja proyek gitu, biasa ngetok-ngetok itu. Sampai lantai, ya itu kelihatan dari sini sampai jendela-jendela jebol," kata dia.
Para pelaku kemudian mengangkut barang-barang seisi rumah itu menggunakan mobil pikap hingga truk. Aktivitas itu berlangsung selama dua mingguan.
Sepengetahuannya, rumah mewah tersebut memang hendak dijual. Iwan menyebut tak ada sekuriti yang menjaga rumah tersebut.