Kondisi cetakan pemandu (guiding block) di jalan protokol Kota Cilegon, Banten, membahayakan tunanetra. Guiding block yang dibuat ada yang menabrak tiang hingga trotoar bolong yang bisa membayakan penderita tunanetra.
Guiding block menabrak tiang bukan hanya satu titik, setidaknya ada 4 titik guiding block menabrak tiang. Ada juga yang kondisi trotoar bolong persis di tengah-tengah.
Kondisi guiding block bahayakan tunanetra tersebut tampak berada di sepanjang jalan protokol dari arah Serang menuju Merak. Di dekat Mal Cilegon misalnya, guiding block menabrak sejumlah tiang telepon di jalur disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada pula di depan kantor Bank Banten, guiding block justru menabrak tiang papan reklame. Dasar beton tiang itu cukup besar.
Selain itu, guiding block menabrak tiang juga ada di depan markas Kodim 0623/Cilegon. Hanya puluhan meter dari kantor Wali Kota Cilegon yang letaknya bersebelahan dengan markas Kodim.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cilegon, Adik Rifai, berharap instansi berwenang dapat membenahi guiding block yang membahayakan bagi warga penyandang disabilitas.
![]() |
"Keselamatan disabilitas itu paling penting itu harus benar-benar yang jelas, tanda-tanda guiding block-nya mana itu harus berhenti, mana itu harus berjalan mana itu haris dibelokkan jadi benar-benar peraturan dari guiding block tersebut harus diterapkan baik itu kelandaian segala itu harus diperhatikan karena untuk disabilitas daksa, kursi roda segala itu kan," kata Adik Rifai, Senin (22/3/2021).
Adik meminta pembenahan guiding block segera dilakukan agar tak membahayakan penyandang tunanetra. Guiding block, kata dia, perlu disesuaikan dengan peraturan yang ada.
"Intinya adalah satu, yang sudah ada diperhatikan dirapikan ibaratnya pasang lah rambu-rambu untuk guiding block tersebut," ujarnya.
Simak juga video 'Pemprov DKI Anggarkan Rp 100 Miliar untuk Tata Trotoar':