Video yang menampilkan warna cabai rawit yang sedang ditumis luntur di sebuah penggorengan viral di media sosial. Kementerian Perdagangan (Kemendag) turun tangan menyelidiki temuan itu.
"Kami juga sudah mendengar hal tersebut dan saya sedang tugaskan staf saya di Surabaya untuk menyelidikinya," ujar Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Veri Anggrijono kepada detikcom, Minggu (21/3/2021).
Veri mengatakan pihaknya akan menindak pelaku. Kemendag, kata Veri, akan mengancamnya dengan pencabutan izin usaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila terbukti ada pelaku usahanya berbentuk badan hukum kami tidak segan-segan merekomendasikan pembekuan bahkan pencabutan izinnya, bahkan dipidana sesuai UU Nomor 8 Tahun 99 tentang Pelindungan Konsumen," lanjut Veri.
Sebelumnya, jagat maya di Banyuwangi diramaikan oleh video tentang cabai dicat. Video viral tersebut diunggah akun Facebook Agung Emfet Putra Blambangan dua hari lalu.
Dalam video tersebut, terlihat seseorang sedang menumis cabai rawit. Cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan. Lama-lama cairan itu terlihat semakin mengental. Pembuat video juga berkomentar tentang kondisi cabai rawit tersebut sambil mengaduk-aduk cabai yang ditumis.
"Lombok iso dicet lho. Deloken to. Ati-ati tenan dulur-dukur kabeh konco2 kabeh lek ngumbah sing tenana. Deloken iki lho cet iki lho. Cat oren warna lombok iki lho (Cabai bisa dicat lho. Lihatlah. Hati-hati saudara-saudara semua, teman-teman semua. Kalau mencuci yang bersih. Lihatlah ini kan cat. Cat oranye warna cabai ini)," ujar pria dalam video tersebut.
(isa/gbr)