Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi (KPC PEN), Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari sejumlah insan perfilman nasional, yakni Mira Lesmana, Joko Anwar, Angga Dwimas Sasongko, Dian Sastrowardoyo, serta insan film lain seperti pengusaha bioskop.
Kunjungan yang diadakan Jumat (19/3) tersebut dalam rangka membicarakan stimulus untuk kembali menggerakkan industri perfilman RI.
Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya memahami keresahan mereka mengingat sektor industri perfilman sangat terdampak pandemi Corona.
"Saya sendiri sudah ke bioskop, tapi hanya saya sendiri yang nonton tidak ada yang lain, padahal itu weekend," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Airlangga, banyak masyarakat yang sudah mulai datang ke mal dan makan di restoran walaupun tidak penuh. Namun, mereka masih takut untuk masuk ke bioskop. Oleh karena itu, dia mendorong adanya kampanye agar masyarakat merasa aman dan nyaman ke bioskop, misalnya dengan melakukan serangkaian prosedur dan sertifikasi kesehatan.
Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, berdasarkan pernyataan bersama insan perfilman yang dikirimkan Mira Lesmana, tercatat jumlah pekerja industri film, animasi, dan video Indonesia di tahun 2019 sekitar 50 ribu. Sementara jumlah pekerja bioskop sebelum pandemi rata-rata 10 orang per layar, dengan jumlah layar 2.217.
Dia menyebut, selama pandemi, jumlah film yang dirilis di bioskop turun drastis, dari yang semula 129 menjadi hanya 7 judul saja. Kemudian dari 420 bioskop, hanya 190 saja yang tetap beroperasi selama pandemi. Kondisi ini tentu membuat banyak pekerja film kehilangan pekerjaannya.
Terkait hal tersebut, Airlangga mengatakan pemerintah tengah menyiapkan skema stimulus, sambil terus menjalin komunikasi dengan para pelaku industri film Indonesia. Adapun stimulus dirancang agar roda industri kembali berjalan.
Soal stimulus, Airlangga berjanji akan mencari formulasi yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini agar stimulus mencapai target yang tepat, sehingga yang terbantu betul-betul pekerja film, (labour insentif), bukan hanya bioskop yang didominasi 4 jaringan bioskop besar. Untuk itu, KPC PEN akan melakukan diskusi intensif dengan kelompok kerja dari industri film.
Sementara itu, para insan film mengusulkan sederet stimulus yang bisa diberikan oleh pemerintah, antara lain kampanye kembali nonton di bioskop, dan pemberian subsidi tiket bioskop dengan skema 1 tiket dapat 4 tiket demi meminimalisir kerugian bioskop dan membuat produser berani memasok film lagi. Selain itu, bisa juga diberikan promo buy one get one free. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut, yakni sebesar Rp 500 miliar.
Dengan begitu, diharapkan bioskop kembali ramai dikunjungi, produksi film kembali bergairah, seluruh pekerja film bisa kembali bekerja dan berpenghasilan. Dampaknya diharapkan ekosistem film kembali berputar, termasuk bidang usaha yang bergantung pada film, termasuk terbukanya lapangan pekerjaan baru.
Simak video 'Cerita di Balik Ramai-ramai Posting 'Surat untuk Presiden'':