Kisah Alumni Santri Jual Pulsa Pakai Ontel hingga Sukses Punya Kios

Kisah Alumni Santri Jual Pulsa Pakai Ontel hingga Sukses Punya Kios

Angga Laraspati - detikNews
Jumat, 19 Mar 2021 13:45 WIB
Agen BRILink Demak
Foto: Pradita Utama
Demak -

Naik turunnya kehidupan memang kerap terjadi. Seperti yang dirasakan oleh Solikhin (36) seorang penjual pulsa yang berada di Desa Bonangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Di toko pulsa miliknya, pria yang akrab disapa Yuli ini bercerita kehidupannya dulu hingga saat ini penuh dengan lika-liku dan juga naik turun layaknya jalan yang ada di pegunungan. Pria yang juga seorang guru di salah satu madrasah di Demak ini sudah tidak ikut orang tuanya sejak MTS atau SMP, sebab ia ingin mengikuti pesantren yang memang sudah menjadi suatu hal yang kerap dilakukan oleh beberapa warga Demak.

"Dulu disuruhnya sekolah sama orang tua tapi saya maunya pesantren. Akhirnya dulu ikut mbah, suka ikut ngaji. Kemudian saya ketemu putranya kiai. Tapi dulu saya tetap sekolah SMP tapi pulangnya ke pesantren dan dibiayai oleh dalem di pesantrennya," kata Yuli kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika mondok tersebut, Yuli diajarkan berbagai pelajaran hidup mulai dari mengaji, pendidikan agama hingga berbisnis. Ia dan gurunya waktu itu akhirnya membuat sebuah ternak jangkrik. Kala itu ia mengatakan pendapatan yang didapatkan cukup besar, namun sayang gurunya harus tertipu dan ternak jangkriknya gulung tikar.

"Pernah ternak jangkrik juga saya dan dipanggil oleh dinas untuk mengajari warga-warga sini untuk dikirimnya itu ke Jakarta dan Bandung, itu modal punya Gus nya jadi saya banyak mengelola keuangannya juga," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, sekitar tahun 2003 Yuli mempunyai ide untuk membuka konter pulsa yang saat itu masih belum ada di Desa Bonangrejo. Bermodalkan uang Rp 500.000 pemberian mbah kyai di pesantren, ia pun nekat untuk berjualan pulsa dengan menggunakan sepeda ontel.

"Saya berdiri sendiri saja dengan modal dari pesangon mbah kiai hanya Rp 500.000, belum ada kiosnya tapi hanya pakai sepeda ontel ngetem di depan musala," katanya.

Lambat laun, usaha yang ia gelutinya mulai membuahkan hasil, di tahun 2007 ia mendapatkan pinjaman modal dari mbah sebesar Rp 2.000.000 untuk membuat satu kios kecil. Kios kecil itu pun bertahan hingga 2013, di tahun itulah Yuli mulai mengenal bank.

Ia pun memutuskan untuk meminjam modal dari Bank BRI untuk mengembangkan usaha dan membangun sebuah kios besar tepat di belakang kios kecil yang ia sempat memiliki. Yuli pun sekarang memiliki bangunan konter hp seluas 21x6 meter untuk menjajakan pulsa dan juga akses perbankan atau BRILink plus tempat tinggal untuk keluarganya.

Berkat BRILink juga, kini Yuli sudah dapat mendapatkan omzet yang bertambah berkali-kali lipat dari sebelum bergabung BRILink. Ia juga memiliki 1 buah mobil Suzuki Ertiga yang masih dalam tahap pembayaran kredit, dan 3 motor.

Ia sampai saat ini masih menyimpan sepeda ontel yang menjadi saksi bisu dirinya pernah berjuang untuk menjadi Yuli yang sekarang.

"Alhamdulillah, ini semua berkat adanya BRI dan juga BRILink. Untuk sepeda onthel itu juga masih ada saya taruh di ruangan di atas kamar mandi. Itu saya simpan sebagai pengingat kalau saya pernah ada di posisi tersebut," pungkasnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.

(mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads