Kenaikan tarif tes GeNose menjadi Rp 30 ribu menuai kritik. Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo menyebut kenaikan harga GeNose adalah bentuk penyesuaian demi keberlangsungan tes tersebut.
"Jadi waktu soft launching kan Rp 20 ribu. Nah, ini untuk keberlangsungan terus perlu di-adjust (penyesuaian) jadi Rp 30 ribu," ujar Didiek saat ditemui di Stasiun Gambir, Jumat (19/3/2021).
Didiek mengungkapkan kenaikan harga GeNose menjadi kebijakan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Dia meyakini GeNose akan tetap menjadi tes COVID-19 yang paling diminati masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kebijakan Pak Menteri, ya. Intinya, kita akan terus lakukan transportasi dengan prokes ketat. Ini diminati masyarakat, karena mudah, cepat, nggak sakit, dan lebih terjangkau," tukasnya.
![]() |
Sementara itu, VP Public Relations PT KAI Jonie Martinus menegaskan harga GeNose bukan naik, melainkan penyesuaian tarif. Menurutnya, tarif Rp 20 ribu memang hanya berlaku pada awal peluncuran saja.
"Sekali lagi tarif itu juga bukan naik ya, tapi penyesuaian tarif. Karena awal tarif khusus di soft launching, maka sekarang penyesuaian," tegas Jonie.
"Awalnya tarif khusus memang karena soft launching. Setelah sebulan lebih, baru penyesuaian tarif," tandasnya.
Baca juga: Kritik Mengemuka Sebab GeNose Naik Harga |
Diketahui, kritik soal kenaikan tarif tes GeNose ini datang dari sejumlah anggota DPR. Politikus PPP meminta PT KAI tak menaikkan harga tes GeNose karena dinilai memberatkan masyarakat kelas bawah.
"Kami meminta PT KAI tidak menaikkan harga GeNose. Karena itu sangat memberatkan khususnya bagi penumpang kereta ekonomi," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Jumat (19/3).
Kemudian, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza juga meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak menaikkan tarif pemeriksaan GeNose C19 di stasiun. Faisol Riza meminta KAI tidak memikirkan untung sesaat.
"Saya minta KAI jangan menaikkan tarif GeNose. Jangan menaikkanlah. Kalau menaikkan, itu kan membebani penumpang. Sementara kita harapkan penumpang lebih banyak menggunakan kereta api sebagai moda transportasi yang pada masa COVID awal kemarin itu penumpang kereta api turun drastis," kata Faisol Riza kepada wartawan, Kamis (18/3).
Simak video 'Antusiasme Penumpang Kapal soal Penerapan GeNose C19':