Penampakan benda langit diduga meteor bikin geger warga Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng). BMKG hingga Lapan pun memberikan analisisnya.
Dugaan meteor jatuh ini berawal dari video viral di media sosial (medsos) berdurasi 17 detik. Jatuhnya meteor itu disebut-sebut di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Selasa (16/3), sekitar pukul 21.00 Wita.
Hal ini pun membuat warga bertanya-tanya. BMKG sendiri menyebut tak ada catatan soal benda langit atau meteor jatuh di wilayah Pagimana, Banggai. Berdasarkan sensor seismik di Luwuk, tak ada laporan lintasan meteor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sensor seismik BMKG di Luwuk tidak mencatat adanya anomali gelombang seismik saat masyarakat Pagimana Kabupaten Banggai, Sulawesi Tangah, melaporkan adanya lintasan meteor," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Apakah BMKG akan menelusuri lebih lanjut soal dugaan meteor jatuh ini? Daryono menyebut hal itu bukan tugas pokok BMKG.
"Oh tidak karena fenomena jatuhnya benda langit meteorit ini bukan menjadi tugas pokok BMKG," imbuhnya.
Lapan juga sudah angkat bicara soal penampakan ini. Apa analisisnya?
Simak video 'NASA Sebut Asteroid Besar Akan Lintasi Bumi':
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah menerima laporan terkait video diduga meteor jatuh tersebut. Kepala Lapan Prof Thomas Djamaluddin menduga benda terekam kamera yang terlihat bergerak di langit ke bawah dan menampakkan ekor putih memanjang itu sebagai asteroid yang masuk ke atmosfer.
"Dari kesaksian warga dan gambar serta video singkat yang saya terima, saya menduga itu meteor besar atau bola api (bollide) yang disebabkan masuknya asteroid ke atmosfer," kata Prof Thomas saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (17/3/2021).
Thomas mengatakan benda langit yang jatuh dan masuk ke atmosfer bumi akan menimbulkan suara dan guncangan. Selain itu juga terlihat kilatan cahaya.
"Jatuhnya asteroid itu bisa menimbulkan gelombang kejut yang menimbulkan suara dentuman dan guncangan. Karena gelombang suara lebih lambat dibandingkan cahaya, maka suara dentuman terdengar belakangan dibandingkan terlihatnya kilatan cahayanya," jelasnya.