Kalemdiklat Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel membuka pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Tahun Ajaran (TA) 2021 di Sukabumi hari ini. Rycko mengingatkan jangan sampai proses pendidikan SIP angkatan ke-50 ini menimbulkan klaster COVID-19.
"Tetap harus disiplin dan patuhi protokol kesehatan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan sampai pendidikan ini melahirkan kluster baru COVID-19 dan menimbulkan masalah," ujar Rycko melalui keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021).
Dari data Setukpa Polri, peserta didik tahun ini berjumlah 2.015 yang berasal berbagai polda dan satuan kerja Polri. Kegiatan belajar mengajar akan disebar di 6 lembaga pendidikan, di antaranya sebanyak 1.015 siswa dididik di Setukpa, 328 siswa di Diklat Reserse, 207 siswa di Pusdik Binmas Jawa Tengah, 214 siswa di Pusdik Brimob Jawa Timur, 57 siswa di Pusdik Administrasi, dan 192 siswa di Pusdik Intelkam Soreang Bandung.
Rycko menyampaikan pada seluruh peserta didik ini momentum untuk mempersiapkan diri memasuki fase menjadi seorang perwira Polri. Masa pendidikan akan berlangsung selama 6 bulan.
"Para calon perwira polisi tidak cukup hanya dengan diberi ilmu pengetahuan untuk kecerdasan. Tapi lebih dari itu harus dilandasi dan diutamakan dengan memberikan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dan membentuk akhlak mulia. Selain itu, menjadi polisi tidak hanya cukup dengan cerdas saja, tapi juga harus punya hati dan kesamaptaan jasmani yang prima, H2O, hati, otak, dan otot," tuturnya.
Dia kemudian meminta para peserta didik melakukan adaptasi dengan baik terhadap kegiatan belajar mengajar di Setukpa. Mantan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) ini kemudian meminta peserta didik memahami materi pembelajaran dengan sungguh-sungguh.
"Pertama, segera beradaptasi dengan lingkungan dan taati seluruh peraturan yang ditetapkan lembaga pendidikan. Kedua, sadari dan yakini dengan sebaik-baiknya, maksud, dan tujuan dari pelaksanaan dapat berjalan dengan tertib dan lancar," ungkap dia.
Dia berharap para peserta didik Setukpa Tahun Ajaran 2021 dapat menyerap ilmu sebaik-baiknya, sehingga kelak dapat menjadi perwira Polri yang profesional. Selanjutnya, Rycko berpesan agar para peserta didik membangun soliditas satu sama lain.
"Ketiga, manfaatkan proses pendidikan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan penuh rasa tanggung jawab. Keempat, bangun kebersamaan dan solidaritas, serta ciptakan komunikasi efektif dengan para instruktur, pelatih dan pengasuh serta dengan sesama peserta didik," ucap Rycko.
Terakhir, Rycko memberi nama bagi angkatan ke-50. "Resimen Wira Satya Adhi Pradana. Nama tersebut bermakna perwira yang setia kepada masyarakat, bangsa, dan negara sebagai pemimpin di garis depan yang berkarakter, bertanggung jawab, melindungi, merawat, dan simpatik," tandas dia.
(aud/eva)