KKP Dorong Biak Numfor Papua Jadi Daerah Pengekspor Ikan

KKP Dorong Biak Numfor Papua Jadi Daerah Pengekspor Ikan

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Kamis, 18 Mar 2021 22:53 WIB
Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Biak Numfor, Papua.
Foto: Dok. KKP
Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong Kabupaten Biak Numfor menjadi sentra pangan dengan ikan sebagai komoditas utamanya. Melalui Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Biak Numfor, Papua, diharapkan misi tersebut terwujud.

Terlebih SKPT Biak Numfor, Papua, kini menunjukkan hasil positif. Menurut Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor Milka Rumaropen, pengiriman perdana 17 ton ikan pelagis kecil ke pasar domestik menjadi tonggak kebangkitan industri perikanan daerah yang terletak di kawasan Teluk Cenderawasih tersebut.

"Kita apresiasi kehadiran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui program SKPT sehingga pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Biak Numfor dapat tumbuh dan berkembang," ujar Milka dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun komoditas yang berhasil menjangkau pasar domestik ialah ikan baby tuna, cakalang, layang, deho dan ikan jenis lainnya. Manajer Koperasi Syaloom, Godlief menyebut pengiriman dilakukan melalui KM. Tanto Surya Voy 252 atau tol laut yang telah diresmikan Kementerian Perhubungan pada 2020 lalu.

"Pengiriman ikan dengan reefeer container berjumlah 17 ton atau 1 kontainer," imbuh Godlief saat pengiriman ikan perdana, Sabtu lalu (13/3/2021).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti mengaku bangga dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, program SKPT Biak Numfor bisa terlaksana dengan baik berkat sinergitas seluruh stakeholder.

KKP, kata Artati, juga membangun Integrated Cold Storage (ICS) dan telah diserahterimakan ke Pemda Biak Numfor. "ICS berkapasitas 200 ton memiliki cold storage 2 unit, masing-masing berkapasitas 100 ton dan ABF sebanyak 2 unit masing-masing berkapasitas 5 ton," terangnya.

ICS tersebut kemudian dikelola oleh koperasi lokal, yaitu Koperasi Syaloom dan menyerap 16 tenaga kerja yang mayoritas orang asli Papua. Sebelum pengiriman ikan perdana dilakukan, produk ikan beku yang dihasilkan ICS ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran dan rumah makan di kota Biak.

"Kita berharap pengiriman ikan ke Surabaya (pulau Jawa) menjadi langkah awal, dan kedepannya ICS dapat melakukan ekspor," harap Artati.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP Catur Sarwanto menambahkan KKP mendorong Kabupaten Biak Numfor menjadi sentra pangan dengan ikan sebagai komoditas utamanya. Melalui pembangunan SKPT, Ditjen PDSPKP melakukan sejumlah agenda untuk mewujudkan misi tersebut.

"Hasilnya, produksi perikanan tangkap dari 2016-2019 mengalami peningkatan sebesar 35%. Pada Tahun 2016 produksi hasil tangkapan nelayan hanya sebesar 56.960 ton dan menjadi 76.847 ton di tahun 2019," jelas Catur.

Sebagai informasi, pengiriman perdana 17 ton ikan beku yang dihasilkan ICS SKPT Biak Numfor dilakukan di kawasan PPI Fandoi. Pengiriman ini kerja sama antara Koperasi Syaloom dengan CV. Galilea Berkat Makmur.

Kegiatan pelepasan dihadiri oleh Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Wilker Karantina Ikan Biak, Stasiun PSDKP Biak, Bea dan cukai Biak, Kepala KSOP Biak, Pangkosek Hanuknas IV, Ketua Komisi 2 DPRP Provinsi Papua dan Pemerintah daerah Kabupaten Biak Numfor.

Upaya pemajuan SKPT selaras dengan prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengembangkan sentra-sentra industri perikanan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk kesejahteraan nelayan.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads