Kapal selam buatan dalam negeri, KRI-Alugoro-405, memperkuat kekuatan tempur TNI Angkatan Laut (AL). Kapal ini dibuat dengan desain diesel elektrik. Seperti apa kemampuannya?
"Bahwa kapal ini akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai senjata yang memiliki daya hancur yang besar dalam setiap peperangan. KRI Alugoro-405 merupakan kapal selam ketiga jenis diesel elektrik," dikutip detikcom dari keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) pada Kamis (18/3/2021).
Kapal jenis diesel elektrik sebelumnya, sebut Dispenal, ialah KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404. KRI Alugoro-405 disebut kapal selam pertama buatan dalam negeri karena dirakit di fasilitas milik PT PAL di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan sekitar 21 knot di bawah permukaan air. Mampu berlayar lebih dari 50 hari," terang Dispenal.
Selanjutnya, KRI Alugoro-405 disebut mampu menampung lebih dari 40 kru kapal dan satu pasukan elite saat beroperasi. "Menampung lebih dari 40 kru kapal ditambah dengan satu tim pasukan elite TNI AL untuk menunjang fungsi operasinya," jelas Dispenal.
Sebelumnya diberitakan KRI Alugoro-405, diluncurkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kapal selam yang merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru TNI Angkatan Laut (AL) ini dibuat oleh PT PAL Indonesia, bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korea Selatan (Korsel).
"Hari ini merupakan selangkah ke depan bagi kita semua untuk membangun tentara kita ke arah yang lebih kuat lagi," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3).
KRI Alugoro-405 diserahterimakan oleh DSME kepada Kemenhan. Kemudian akan diserahkan ke Mabes TNI dan berturut-turut kepada Mabes TNI AL. Kapal selam ini akan digunakan pasukan Koarmada II.
Prabowo menilai ini sebagai sejarah karena untuk pertama kalinya PT PAL ikut serta dalam proses produksi kapal selam. "Kita sadari bersama betapa pentingnya pertahanan kita. Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita, bukan karena kita ingin gagah-gagahan," tutur Prabowo.
"Bukan karena kita ingin mengancam siapa pun. Tidak. Berkali-kali, turun-temurun dari pendiri bangsa kita, kita tegaskan bahwa bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan," sambung dia.
Sesuai amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi), lanjut Prabowo, dirinya telah memerintahkan semua industri pertahanan dalam negeri wajib diikutsertakan dalam proses peremajaan seluruh alat pertahanan negara, dalam rangka rencana strategis modernisasi alutsista.
Dia menerangkan banyak alat pertahanan yang sudah berusia sangat tua saat ini, dan sudah saatnya diremajakan. Oleh sebab itu, dia meminta industri pertahanan memainkan peran yang menonjol.
"Kita harap peran serta, inisiatif, kerja keras teknolog-teknolog kita, sarjana-sarjana kita, cendekiawan kita, dari ahli-ahli kita. Kita harap semua bersatu untuk kerja keras," tegasnya.
Simak Video: Mengintip Canggihnya KRI Alugoro-405, Kapal Selam Buatan Dalam Negeri