Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menjanjikan program beasiswa kepada seluruh anak-anak korban insiden penembakan di RM Cafe Cengkareng, Jakarta Barat. Hari ini, Iman menunaikan janjinya itu dengan menyerahkan bantuan beasiswa tersebut kepada seluruh anak-anak keempat korban.
"Untuk anak-anak korban yaitu salah satunya anak dari keluarga TNI ada tiga orang, kita berikan beasiswa sampai sarjana dan kita salurkan hari ini," kata AKBP Iman Imanuddin dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).
Iman berjanji akan menanggung semua biaya pendidikan anak-anak korban insiden penembakan di Cengkareng dalam bentuk uang sekolah, uang buku, serta uang seragam sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya intinya apa yang berbau dengan pendidikan untuk anak-anak itu sampai lulus sarjana kita tanggung semua biayanya," ujarnya.
Menurut Iman, pihaknya memberikan beasiswa pendidikan ini atas kerja sama dengan Master Trust Law Firm. Total ada 8 anak dari 4 korban penembakan, tiga di antaranya anak korban TNI.
"Beasiswa pendidikan ini merupakan sebagai wujud tanggung jawab kita karena putra putri korban insiden Cengkareng ini memiliki hak untuk dapat mengenyam pendidikan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Master Trust Law Firm pimpinan Advokat Natalia Rusli mengungkap bahwa untuk pendaftaran sekolah diurus oleh masing-masing keluarga. Tapi seluruh biayanya ditanggung oleh Polres Tangsel.
"Betul, semua pendaftaran diurus sendiri tapi biaya nantinya ditanggung oleh Polres Tangsel, jadi kita memberikan santunan kepada anak-anak korban insiden Cengkareng," imbuhnya.
Selain uang sekolah, keperluan atau perlengkapan untuk menunjang pendidikan akan diberikan, misalnya laptop diberikan setelah anak-anak lulus SMA.
"Kalau untuk laptop itu nanti kita tanggung setelah mereka SMA, kalau yang masih kecil tidak kita berikan dulu karena itu tidak diperlukan, yang SMA ini kita akan ada pemberian laptop dan perangkat komputer," katanya.
Seperti diketahui, penembakan itu terjadi pada Kamis (25/2) subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Pelaku penembakan Bripka CS langsung ditetapkan sebagai tersangka pada hari itu juga.
Penembakan terjadi bermula ketika pelaku menolak saat ditagih membayar minuman sebesar Rp 3,3 juta oleh pengelola kafe. Dalam kondisi mabuk, tersangka Bripka CS menembak empat orang. Tiga orang tewas di tempat, sedangkan satu orang dirawat di RS.