TransJakarta menargetkan sebanyak 10.051 bus listrik dapat beroperasi pada 2030. Rencana ini masuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Transportasi Jakarta.
"Saya izin menjelaskan bahwa di dalam RJPP kita sampai tahun 2030 ini kita menargetkan 10.051 bus yang kita operasikan nanti semuanya kita beralih ke listrik. Nah beralih ke listrik ini tentu kita kerjasama dengan baik dengan operator," kata Direktur Utama TransJakarta Sardjono Jhonny dalam diskusi virtual, Rabu (17/3/2021).
Jhonny menjelaskan proses pengadaan maupun peralihan ke bus listrik sendiri telah diupayakan sejak 2019. Hal ini, lanjutnya, selaras dengan upaya Pemprov DKI dalam mewujudkan pembangunan daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi proses dari pada bus listrik yang ada di Jakarta itu sudah dimulai kurang lebih tahun 2019 lalu berlanjut tahun 2020. Pada prinsipnya, TJ pengguna jasa dari layanan angkutan yang diberikan oleh para operator untuk kita salurkan pada pengguna jasa TJ. Jadi ketika ada produsen-produsen bus listrik masuk ke Indonesia, maka yang pertama kali adalah untuk mendapatkan proses atau mendapatkan sertifikasi baik itu dari Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI maupun oleh pihak-pihak terkait dalam hal ini ada Disnakertrans dan energi di Pemprov DKI mengingat peralihan energi ini menjadi domain atau kewenangan disnaker," jelasnya.
Jhonny pun memastikan pengadaan bus listrik saat ini telah melalui tahapan pemeriksaan dan uji coba dari berbagai pihak. Pada 2021, TransJakarta menargetkan 100 unit bus listrik bisa beroperasi secara bertahap.
"Kemudian di tahun ini kita menargetkan kita minimum 100 unit bus listrik yg akan kita operasikan. Nah, harapan kita pada saat ulang tahun Jakarta nanti kita, bus memberikan hadiah ulang tahun untuk Jakarta paling tidak minimum 20-30 unit bus listrik bisa kita operasikan per Juni 2021. Kalau ini bisa jalan ini adalah milestone penting sebuah kesuksesan kecil menuju goals yang lebih besar di 2030 nanti," ucapnya.
(mae/mae)