Irsan (19) tewas setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pencinta alam (mapala) di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain dipukuli hingga ditendang, korban disebut disuruh 'jalan bebek'.
"Beberapa senior selaku pendamping kegiatan tersebut melakukan kekerasan fisik kepada semua peserta diksar berupa pukulan pada bagian perut, menampar, menendang, menyuruh merayap, dan jalan bebek," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ardy Yusuf kepada detikcom, Rabu (17/3/2021).
Jalan bebek merupakan gerakan berjalan sambil jongkok. Gerakan ini membutuhkan kekuatan pada kaki dan paha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke penanganan kasus, polisi masih menyelidiki kasus ini. Belasan orang panitia sudah diperiksa polisi.
"(Sebanyak) 18 orang panitia dan beberapa peserta sudah dimintai keterangan," sebut Ardy.
Sebelumnya, Ardy mengatakan, korban, yang merupakan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, mengikuti diksar mapala selama tujuh hari. Namun korban yang baru pulang ke rumahnya pada Sabtu (13/3) tiba-tiba mengeluhkan sejumlah rasa sakit di tubuhnya.
"Dia pulang Jumat (12/3) malam. Nah hari Sabtu ini korban mengeluh kesakitan," kata AKP Ardy.
Menurutnya, korban sempat dirawat dua hari di rumahnya. Namun, pada Senin (15/3), kondisi korban tak kunjung membaik hingga dibawa ke rumah sakit.
"Korban meninggal di rumah sakit," kata Ardy.
Menurut Ardy, penyidik menemukan indikasi kekerasan terhadap korban. Namun Ardy menyebut pihaknya masih perlu mendalami lebih lanjut.
"Kalau kekerasan kita temukan indikasi itu. Tapi ini perlu kami selidiki siapa pelakunya, karena panitia mereka banyak," katanya.
Lihat juga video 'Mahasiswi UIN Makassar Dibunuh Pacar, Diduga Tengah Hamil':