Amien Rais bersama Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menghadiri acara tahlilan 6 laskar FPI yang tewas. Amien Rais meminta warga Indonesia untuk mendoakan 6 laskar FPI tersebut.
"Yang penting kita terus kawal ini, ibu-ibu, bapak-bapak berdoa setiap malam, intinya adalah berikan keadilan tidak hanya 6 laskar, kepada bangsa Indonesia, dan mudah-mudahan kezaliman bisa pelan-pelan berlalu," ujar Amien Rais dalam siaran langsung di YouTube
Neno Warisman Channel seperti dilihat detikcom, Selasa (16/3/2021).
Untuk mengenang 6 laskar FPI, Amien Rais membacakan Surat Ali Imron ayat 169. Ayat yang dibacakan Amien memiliki arti:
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki
"Tentu rezeki yang diperoleh 6 syuhada (laskar FPI) bukan rezeki seperti di dunia ini yang remeh-temeh (hampir) tidak ada artinya," jelas Amien.
Acara tahlilan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh TP3 lain seperti Ansufri Sambo, Muhyiddin Junaidi, hingga Abdullah Hehamahua.
Abdullah Hehamahua juga meminta umat muslim untuk mendoakan 6 laskar FPI. Selain itu ia meminta masyarakat untuk mendoakan keluarga 6 laskar FPI.
"Mari dalam setiap doa, setiap salat tolong titipkan doakan supaya keluarga korban tetap diberi ketabahan, diberi keteguhan supaya tidak tergoda bermacam-macam proses teror, intimidasi dan seterusnya," jelas Hehamahua.
Sebelumnya, Amien Rais bersama tim TP3 enam laskar FPI bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). Mereka meminta agar kasus tewasnya enam laskar FPI itu dibawa ke pengadilan HAM.
"Kemudian diurai apa yang terjadi pertama, tujuh orang yang diwakili oleh Pak Amien Rais dan pak Marwan Batubara tadi menyatakan mereka menyatakan keyakinan telah terjadi pembunuhan terhadap 6 laskar FPI dan mereka meminta agar ini dibawa ke pengadilan HAM karena pelanggaran HAM berat, itu yang disampaikan kepada presiden," kata Menko Polhukam Mahfud Md dalam jumpa pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden.
Mahfud menjelaskan pertemuan tak berlangsung lama. Pertemuan juga disebut berlangsung serius.
"Pertemuan berlangsung tidak lebih atau tidak sampai 15 menit bicaranya pendek dan serius hanya itu yang disampaikan oleh mereka bahwa mereka yakin telah terjadi pembunuhan yang dilakukan dengan cara melanggar HAM berat bukan pelanggaran HAM biasa sehingga 6 laskar FPI itu meninggal," ujar Mahfud.
(isa/knv)
