Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertandang kediaman Jusuf Kalla (JK) kemarin. Apakah pertemuan AHY dan JK ada hubungannya dengan Pemilu 2024?
"Kalau bagi kami masih jauh ya bicara mengenai 2024. Karena saat ini yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menjaga nilai-nilai demokrasi tetap tegak di bumi Indonesia, gitu," ujar Kepala Bamkostra PD Herzaky Mahendra, di DPP PD, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/3/2021).
Herzaky menyebut saat ini PD masih fokus menghadapi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPK PD). Ia pun menegaskan bahwa yang mendapat perhatian besar dari PD saat ini bukan soal koalisi 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita tahu adanya kelakuan para pelaku GPK PD secara paksa yang bekerja dengan oknum kekuasaan (Moeldoko), ini kan sangat-sangat mengganggu dan mengancam sendi-sendi kehidupan demokrasi Indonesia. Nah ini yang sedang kita perjuangkan, ini perjuangan kita bersama. Inilah yang menjadi perhatian besar partai Demokrat saat ini," katanya.
Lebih lanjut, Herzaky mengatakan GPK PD akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia jika mendapat pengakuan dari negara. Maka dari itu, PD sedang gencar-gencarnya menghadapi kekisruhan ini.
"Karena kalau sampai ini kita biarkan berhasil, ini akan menjadi preseden yang sangat jelek bagi demokrasi Indonesia, hari ini maupun ke depannya, gitu. Nah inilah yang menjadi concern kami atau perhatian utama partai demokrat saat ini," ujarnya.
"Sedangkan untuk kepentingan 2024 belumlah, kita belum sampai sejauh itu ke sana. Kalau sampai demokrasi dikoyak-koyak dengan gampangnya, 2024 mungkin tidak ada pemilu," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, AHY melakukan silaturahmi ke kediaman JK. Pertemuan disebut membahas isu-isu terkini hingga masalah kebangsaan.
"Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahmi. Bagaimanapun Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK, Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY. Partai Demokrat juga menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai Ketua Umum," ujar AHY dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Minggu (14/3).
"Meskipun mengalami pasang surut, kebersamaan kita dicatat sejarah demokrasi modern di Indonesia," sambungnya.
(zak/zak)