Ketua DPP PPP Achmad Baidowi sempat dinyatakan negatif COVID-19 pada akhir Desember lalu. Namun ia kembali dinyatakan positif Corona pada Maret 2021. Baidowi menyebut penyintas COVID-19 harus tetap waspada karena tidak kebal Corona.
"Anggapan bahwa orang yang sudah pernah kena COVID-19 dan sembuh akan kebal, tidak sepenuhnya benar. Anggapan umum tersebut akan membuat para penyintas COVID-19 lebih longgar dalam menerapkan prokes karena merasa 'kebal'," ujar pria yang akrab disapa Awiek itu, dalam keterangannya, Minggu (14/3/2021).
Baidowi mengaku anggapan penyintas COVID-19 kebal Corona tidak benar. Dia membuktikan awalnya menderita Corona selama 1 bulan (17 Desember 2020-16 Januari 2021). Setelah dinyatakan negatif, ia kembali menjalani aktivitas dan menerapkan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dinyatakan sembuh, Baidowi mengaku lebih pede karena merasa lebih kebal dan dianggap memiliki imunitas alami. Ia juga belum termasuk kelompok prioritas vaksin.
"Namun pada 10 Maret 2021 atau tepatnya satu bulan 20 hari pascanegatif, ternyata hasil swab PCR menunjukkan positif COVID-19, meskipun kondisi tubuh lebih segar dibanding sebelumnya. Alhamdulillah, setelah isoman lagi per tanggal 14 Maret 2021 hasil swab PCR saya negatif," ungkapnya.
Lebih lanjut, anggota DPR itu meminta masyarakat lebih mewaspadai penularan Corona. Berkaca dari pengalamannya, penyintas COVID-19 masih dapat kemungkinan terpapar kembali.
"Dari sini saya dapat pengalaman baru bahwa penyintas COVID-19 itu bukan kebal tidak akan terpapar lagi, namun imunitasnya lebih kuat dibanding yang belum terpapar. Artinya kemungkinan terpapar kembali sangat besar. Maka kita harus biasakan hidup sehat dan selalu mematuhi prokes," ungkapnya.
Baca juga: Pengakuan Penyintas Corona Inggris |
Lihat juga Video: Selain Penyintas COVID-19, Perawat dan Jurnalis Juga Rentan PTSD