Pemkot Bogor meniadakan kebijakan ganjil-genap pekan ini. Sejumlah antisipasi dilakukan oleh Polres Bogor Kota untuk mencegah timbulnya kerumunan, dengan membentuk tim crowd free road atau pembubar kerumunan.
"Jadi, walaupun nggak ada ganjil-genap, kami menerapkan ada tujuh tim crowd free road yang akan melakukan penutupan di area-area yang memang ramai tapi insidentil," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi detikcom, Kamis (11/3/2021).
"Crowd free road atau tim bebas kerumunan itu (tim) gabungan. Kalau dulu ada satu, sekarang ada tujuh," sambung Susatyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susatyo mengatakan tim pembubar kerumunan itu tidak berdiam di satu tempat. Satu tim akan berada di pusat kota dan tim lainnya bergerak di enam kecamatan yang berada di wilayah Bogor Kota.
Terkait kondisi lalu lintas di Bogor saat libur panjang hari ini, Susatyo memastikan tidak ada kepadatan yang terjadi. Dia menyebut tujuh tim crowd free road nantinya akan segera bertindak jika menemukan kepadatan mobilitas warga.
"Nah, mengurangi kepadatan di daerah tertentu itu bisa dengan cara penutupan sementara atau kami terapkan gage (ganjil-genap) di satu ruas jalan saja sehingga kami masih mengontrol," terang Susatyo.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Untuk diketahui, Pemkot Bogor kembali tidak memberlakukan aturan ganjil-genap kendaraan bermotor saat long weekend atau libur panjang pada akhir pekan ini. Kebijakan ini dikeluarkan untuk memberikan relaksasi bagi pengusaha. Selain itu, relaksasi dilakukan setelah melihat angka COVID-19 Kota Bogor yang terus membaik.
"Kita masih memutuskan bahwa libur panjang pekan ini, ganjil-genap tetap tidak diberlakukan. Karena kita masih membutuhkan data untuk analisis terkait dengan angka COVID-nya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya seusai rapat penanganan COVID-19 Kota Bogor bersama Forkopimda Kota Bogor, Selasa (9/3).
Saat ganjil-genap tidak diberlakukan, menurut Bima, Satgas COVID-19 Kota Bogor akan memperkuat pengawasan di lapangan agar kerumunan dan tingkat risiko penularan COVID-19 tetap menurun. "Ganjil-genap tidak berlaku bukan berarti relaksasi total. Kita justru akan memperkuat di lapangannya, untuk manajemen traffic-nya, dan manajemen kerumunannya. Jadi nanti terus berkeliling, mengatur kerumunan, mengatur traffic dan sebagainya," tutur Bima.
"Aturan kewajiban menunjukkan surat rapid antigen masih berlaku di kawasan wisata, lokasi dengan 50 persen pengunjung dan rumah makan tetap ada pembatasan, yang beda cuma tidak ada ganjil-genap. Aturan lain tetap berlaku," dia menambahkan.