Menag Minta Jajarannya Mampu Komunikasikan Kebijakan Publik dengan Baik

Menag Minta Jajarannya Mampu Komunikasikan Kebijakan Publik dengan Baik

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Mar 2021 20:17 WIB
Menag Yaqut menyampaikan sambutan secara virtual
Menag Yaqut menyampaikan sambutan secara virtual Foto: dok istimewa/Romadanyl
Jakarta -

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Agama (Kemenag) harus mampu mengkomunikasikan kebijakan publik dengan baik. Karenanya, Yaqut meminta setiap ASN Kemenag harus mampu menjadi humas.

"Seluruh ASN, terutama pejabat eselon I dan II, pusat dan daerah adalah Humas Kemenag. Sebagai humas, semua harus mampu mengkomunikasikan kebijakan dan program dan menjalin hubungan baik dengan stakeholders," kata Yaqut.

Pernyataan tersebut disampaikan Yaqut saat membuka 'Seminar Strategi Komunikasi, Sosialisasi Kebijakan, dan Program Kementerian Agama' secara virtual pada Rabu (10/3/2021). Seminar yang menghadirkan Founder and Chairman MarkPlus Inc, Hermawan Kartajaya, ini diikuti Pejabat Eselon I dan II Kemenag hingga Kepala Kanwil Kemenag serta Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag Yaqut Cholil menekankan pentingnya pengkomunikasian kebijakan publik bagi institusi pemerintah. Komunikasi yang baik akan mengurangi misinterpretasi terhadap kebijakan-kebijakan yang sedang disusun maupun sedang dilaksanakan pemerintah. Menurutnya ini harus diterapkan di Kemenag, mengingat kementerian ini memiliki stakeholder paling luas.

"Ini untuk memberikan ruang dialog antara masyarakat dan pemerintah, hingga menemukan formula yang pas dalam penerapan sebuah kebijakan publik. Saya minta seluruh jajaran Kemenag harus mengikuti seminar ini sampai selesai. Kita berharap, dengan seminar ini kita bisa memperbaiki pola komunikasi kita dalam menyampaikan kebijakan publik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yaqut menambahkan, Kemenag juga harus mampu membuka diri dan mengidentifikasi saluran-saluran yang efektif sesuai untuk mengkomunikasikan tiap kebijakan yang diambil.

"Kemenag hendaknya memberanikan diri untuk keluar dari 'traditional text book thinking' dalam melakukan strategi komunikasi," tegas Yaqut.

Senada dengan Menag, Hermawan Kartajaya juga menyarankan agar Kemenag memiliki keberanian dalam menyusun strategi komunikasi publik.

Hermawan Kartajaya memberikan pemaparan di hadapan ASN KemenagHermawan Kartajaya memberikan pemaparan di hadapan ASN Kemenag Foto: dok istimewa/Botie

"Komunikasi harus dilakukan dengan cara mendekati publik sebagai pemerintah, kita juga harus berani melakukan komunikasi publik untuk dapat mengarahkan masyarakat kepada tujuan yang baik, navigating for good," kata Hermawan.

Hermawan Kartajaya memberi pemaparan di Seminar Strategi KomunikasiHermawan Kartajaya memberi pemaparan di Seminar Strategi Komunikasi Foto: dok Kemenag

"Bagaimana caranya navigating for good itu? Dengan cara menjelaskan secara detail apa yang ada dalam kebijakan yang dikeluarkan itu," sambungnya.

Hermawan juga mengingatkan, dalam menjelaskan program kepada masyarakat, Kemenag perlu memberikan sentuhan kemanusiaan atau humanity di dalamnya.

"Saat ini teknologi memainkan peran penting, tapi tidak bisa dilepaskan dari peran humanity. Teknologi tersebut tergantung pada siapa yang menjalankan," ujar Hermawan.

(hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads