Kubu KLB Demokrat Sebut Nazaruddin Bukan Juru Bayar, tapi Penyumbang

Kubu KLB Demokrat Sebut Nazaruddin Bukan Juru Bayar, tapi Penyumbang

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 10 Mar 2021 19:08 WIB
Terpidana kasus Wisma Atlit Nazarudin kembali  menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (08/10/2014). Nazar kembali diperiksa KPK terkait korupsi Wisma Atlit Hambalang, Sentul, Bogor, dengan tersangka Mahfud Suroso.
M Nazaruddin (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Salah seorang penggagas acara yang diklaim kongres luar biasa atau KLB Partai Demokrat (PD), Hencky Luntungan, membantah anggapan yang menyebut M Nazaruddin menjadi juru bayar. Hencky menyebut Nazaruddin sebagai orang baik yang mau menyumbang.

"Loh Nazaruddin bukan juru bayar. Saya mau dari setan belang mana, kalau dia (Nazaruddin) mau membantu dengan ketulusan, kenapa tidak," kata Hencky saat dimintai konfirmasi, Rabu (10/3/2021).

Hencky mengatakan Nazaruddin memiliki niat baik untuk menyumbang dana terkait pelaksanaan KLB Demokrat. Ia heran kebaikan mantan Bendum PD itu justru dinilai negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini orang baik kok, bagaimana. Orang mau nyumbang kok jadi salah. Kita jangan memberi dengan kiri, kanan yang tahu, tidak baik. Biarlah memberikan sampai di-blow up, sampai jadi begitu, ya monggo aja, itu kan karena kepanikan," ujarnya.

Lebih jauh Hencky mengklaim dana penyelenggaraan KLB Demokrat berasal dari patungan. Menurutnya, para peserta merogoh koceknya sendiri.

ADVERTISEMENT

"Dana di sana adalah dana patungan. Saya sebagai saksi, saya hadir di sana, kita bayar sendiri," sebut Hencky.

Selain itu, Hencky menegaskan tidak ada iming-iming Rp 100 juta kepada peserta KLB Demokrat. Dia menyebut uang yang diberikan kepada peserta merupakan uang transportasi.

"Saya sudah jawab di beberapa media sosial. Jauh sebelum berangkat ke Deli Serdang, ada isu bahwa dibujuk Rp 100 juta. Maka teman-teman di DPP ini mem-blow up bahwa kita akan bayar Rp 100 juta per orang. Lalu ketika terjadi KLB semua hadir," ujarnya.

"Dan sebelum mereka hadir kan sudah saya bantah 1 minggu sebelumnya bahwa tidak ada Rp 100 juta itu. Kalau saya kembalikan uang transpor, boleh," sambungnya.

Nazaruddin sebelumnya disebut memberi uang ke sejumlah peserta KLB Demokrat. Baca di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Partai Demokrat se-Solo: Lawan KLB Ilegal yang Dilakukan Moeldoko!

[Gambas:Video 20detik]



Mantan Wakil Ketua DPC PD Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas, menyebut ada peserta KLB Demokrat yang memberontak karena hanya mendapatkan Rp 5 juta dari iming-iming Rp 100 juta. Gerald menyebut peserta yang memberontak itu kemudian mendapat tambahan uang dari M Nazaruddin.

"Saya hanya mendapatkan Rp 5 juta dari hasil KLB. Kami memberontak karena tidak sesuai harapan. Tiba-tiba dipanggil dan ditambahi uang sama Bapak M Nazaruddin," kata Gerald dalam video testimoninya seperti dilihat detikcom, Rabu (10/3).

Gerald mengaku juga mendapat uang tambahan dari Nazaruddin. Total uang yang diterimanya sebesar Rp 10 juta.

"Saya tidak terima sama sekali, karena saya sudah berkorban, saya sudah melawan ketua DPC saya, sehingga dipanggil dan ditambah uang Rp 5 juta. Total kita dapat uang Rp 10 juta," sebutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads