Sumsel Tetapkan Siaga Darurat Karhutla, 10 Daerah Ini Jadi Prioritas

Sumsel Tetapkan Siaga Darurat Karhutla, 10 Daerah Ini Jadi Prioritas

Prima Syahbana - detikNews
Selasa, 09 Mar 2021 22:19 WIB
Personel Manggala Agni Daerah Operasi Sulawesi Tenggara berusaha memadamkan api yang membakar lahan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Senin  (1/2/2021). Luas Karhutla di kawasan savana Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terus bertambah, sementara personel Manggala Agni kesulitan melakukan pemadaman api akibat angin kencang, terbatasnya jumlah personel serta sumber air yang jauh dari titik api. ANTARA FOTO/Humas Manggala Aqni Sulawesi Tenggara/jjn/Handout/wsj.
Ilustrasi penanganan karhutla (ANTARA FOTO/Humas Manggala Agni)
Palembang -

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2021. Sebanyak 10 daerah masuk prioritas sebagai daerah rawan karhutla.

"Saat ini kita sudah berstatus siaga darurat karhutla. Karena itu diperlukan kerja cepat dalam penanganan. Namun, untuk 10 daerah itu lebih jadi prioritas daerah rawan karena sama dengan tahun-tahun sebelumnya karena terbukti terjadi karhutla," kata Deru kepada wartawan, Selasa (9/3/2021).

Sepuluh daerah prioritas rawan karhutla tersebut adalah Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), dan Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengatakan penetapan status tersebut merupakan tindak lanjut dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi kemarau tahun ini. Dia mengatakan musim kemarau tahun ini akan menyebabkan kadar air permukaan, terutama di lahan gambut menipis.

Hal ini harus diantisipasi karena rentan terjadi kebakaran dan cepat meluas. Salah satu langkah tepat adalah pembangunan embung. Dia mengatakan membasahi lahan tidak mesti dilakukan dari atas, melainkan mengalirkan air dari bawah permukaan lahan.

ADVERTISEMENT

"Stok air harus terjaga, keberadaan embung difungsikan. Ini merupakan salah satu cara agar lahan tetap basah karena biasanya api padam di atas tetapi menjalar dari bawah, tepatnya di lahan gambut. Dalam situasi darurat, helikopter dapat difungsikan untuk water bombing," kata pria yang biasa disapa HD itu.

Dia berharap penanganan karhutla tahun ini sama berhasilnya dengan 2020. Dia mengatakan tahun lalu karhutla dapat ditekan melalui edukasi kepada masyarakat dan korporasi yang didukung kondisi kemarau basah.

"Ya kita berharap penanganan karhutlah tahun ini sama berhasilnya dengan tahun kemarin. Tentu intinya beragam upaya dilakukan agar karhutla bisa dicegah," tutupnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Hartanto, mengatakan wilayah Sumsel diprediksi akan memasuki musim kemarau pada akhir Mei 2021. Sedangkan puncak musim kemarau secara umum diprediksi akan terjadi pada Agustus 2021.

"Sifat kemarau tahun ini diprediksi normal, lebih kering dibandingkan tahun 2020. Mulai memasuki musimnya pada akhir Mei dan puncaknya di Agustus. Akan menyerupai atau sedikit lebih basah dari tahun 2019. Yang jelas kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan," jelas Hartanto.

Lihat juga Video: Jokowi Ancam Copot Pejabat Jika Karhutla Tak Tertangani

[Gambas:Video 20detik]



(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads