Camat Jagakarsa, Alamsyah menyebut kemacetan di Jl Moh Kahfi I terjadi sejak Tol Brigif atau Tol Desari dibuka. Sehingga, kendaraan yang masuk dan keluar tol menambah volume kendaraan.
"Dulu, sebelum akses (Tol Brigif) itu dibuka, nggak terlalu ramai. Setelah itu dibuka, tambah ngunci," kata Alamsyah saat dihubungi, Senin (8/3/2021).
Jalan Kahfi I tidak bisa menampung kendaraan. Sehingga, menurut Alamsyah, perlu ada pelebaran jalan, khususnya di pertigaan Jl Brigif dan Jl Moh Kahfi I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang berebut, saya lewat situ juga muter-muter. Repot juga memang, harus dilebarkan. Itu kan posisinya tidak pas. Jalan terlalu sempit. Kemudian kendaraan terlalu banyak dari akses keluar (Tol) Brigif, atau masuk ke Brigif," ujarnya.
Karena itu, dia meminta Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta untuk melebarkan jalan tersebut. Sehingga, masalah volume kendaraan bisa teratasi.
"Harus lebar sampai ke pertigaan itu lebar, insyaallah ini (lancar). Nanti, kita akan bikin usulan ulang ke Bina Marga agar dilebarkan, kalau nggak lebarkan masih macet dan macet. Kalau petugas kan terbatas," ujarnya.
Diketahui, Jl Moh Kahfi I kerap macet di jam-jam sibuk. Tempat putar balik kendaraan di lokasi dekat Jl Brigif menjadi biang kerok kemacetan.
Pantauan detikcom di lokasi pada Jumat (5/3/2021) pukul 10.00 WIB, banyak kendaraan yang menggunakan ruas Jl Moh Kahfi I untuk putar balik, tepatnya dekat dengan pertigaan Jl Warung Sila. Kendaraan yang awalnya di lajur menuju Depok banyak yang putar balik di jalan sempit itu menjadi mengarah ke Ragunan ataupun belok menuju pintu tol Brigif.
Titik tersebut memang kerap digunakan untuk putar balik baik pengguna jalan dari Ciganjur-Cipedak maupun kendaraan dari Jl Warung Sila yang ingin berbelok ke kanan.
(aik/dnu)