Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, menyebut bakal mengevaluasi keberadaan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-MH Thamrin. Jika memang tidak ada manfaat dari jalur permanen tersebut, bisa saja jalur tersebut akan dihapus.
"Saya lihatnya, ini anugerah bagi pesepeda. Mari gunakan semaksimal mungkin, agar penuh setiap hari. Pasti ada (data) berapa banyak pesepeda yang gunakan. Itu pasti dievaluasi oleh Komisi B," ucap Abdul Aziz saat dihubungi, Minggu (7/2/2021).
"Rata-rata per bulan berapa, nanti kita minta di Dishub, kalau tidak efektif, rekomendasi kita dihapus," kata Abdul Aziz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evaluasi akan dilakukan oleh Komisi B bersama dengan Dinas Perhubungan secara berkala. Paling dekat, evaluasi pertama dilakukan sekitar satu bulan lagi.
"(Jalur permanen) baru diresmikan, sebulan ke depan akan kita evaluasi. Selama sebulan, berapa pengguna, efektif atau tidak. Pasti ada masa percobaan selama tiga bulan," kata politikus PKS tersebut.
Padahal, menurut Abdul Aziz, ada keuntungan jalur pesepeda terproteksi di Jalan Sudirman-MH Thamrin. Kebijakan ini, menurut Abdul Aziz, harus dihargai.
"Karena kecepatan kendaraan di luar jalur permanen jauh lebih tinggi dari jalur sepeda. Jadi memang perangkat dibuat jalur permanen untuk keselamatan sepeda," ucapnya.
"Ini harus dihargai oleh para pesepeda, inisiatif pemda untuk tingkatkan keamanan, keselamatan, kalau jalur sudah dibuat tapi tidak digunakan, paling dirugikan saya kira, kita sebagai pengendara sepeda," katanya.
Diketahui, Pemprov DKI telah menyediakan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Namun masih banyak pesepeda yang melintas di jalur kendaraan umum.
Simak video 'Jalur Sepeda Dipermanenkan, Jalan Sudirman-Thamrin Dipasang Beton':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.