DPRD Labuhanbatu menyoroti jalan rusak di Rantauprapat. DPRD meminta perbaikan jalan rusak di ibu kota kabupaten itu menjadi prioritas.
"Pada prinsipnya kita menginginkan agar masalah jalan rusak ini dapat segera diatasi. Tidak hanya di kota tapi juga di daerah lainnya, karena merupakan urat nadi perekonomian," kata Ketua Komisi 4 DPRD Labuhanbatu, Haryanto Ritonga, Kamis (4/3/2021).
Haryanto mengatakan Komisi 4 sebagai komisi yang membawahi bidang infrastruktur pernah membahas persoalan jalan rusak dengan dinas terkait. Namun katanya, perencanaan anggaran untuk infrastruktur mengalami penyesuaian setelah ada surat edaran dari Menteri Keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya dalam waktu dekat ini, akan dilakukan rapat dengar pendapat dengan OPD terkait, membahas penyesuaian-penyesuaian anggaran terkait dengan surat edaran Menteri Keuangan yang terbaru," ucapnya.
"Nantinya di rapat tersebut kami tetap akan meminta agar perbaikan jalan menjadi prioritas," katanya.
Kadis Kominfo Labuhanbatu, Rajid Yuliawan, mengatakan Dinas PU terkait sedang mendata kerusakan jalan di Labuhanbatu. Menurutnya, ada pemotongan anggaran senilai Rp 72 miliar sehinga ada perubahan perbaikan fisik.
"Mana yang akan dibangun, mana yang akan diperbaiki, dan sebagainya," ucapnya.
"Dengan terpangkasnya DAU sebesar Rp 72 miliar, maka akan banyak perbaikan-perbaikan atau perawatan fisik yang perlu direvisi," sambung Rajid.
Sebelumnya, warga mengeluhkan kondisi jalan di Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), yang penuh lubang. Warga meminta Pemkab Labuhanbatu segera memperbaiki jalan yang rusak.
Pantauan detikcom, Rabu (3/3), ruas jalan yang rusak itu antara lain berada di Jalan Sirandorung, Jalan Glugur, Jalan Siringo-ringo, serta Jalan Pasar Glugur. Jalan tersebut merupakan akses masuk menuju Pasar Glugur, Rantauprapat.
Warga setempat, Rahman, mengaku beberapa kali hampir terjatuh gara-gara lubang di Jalan Sirandorung. Dia mengatakan lubang-lubang di jalan tersebut tak terlihat ketika hujan karena tertutup genangan air.
"Saya sudah beberapa kali hampir jatuh di situ karena sehabis turun hujan tak tampak lubangnya yang dalam," kata Rahman.
Lihat juga Video: Bahaya! Jalur Utama Pantura Subang Tergenang dan Berlubang