Medan - Di bandara internasional di Tanah Air, sudah lazim Anda mendengar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia untuk mengumumkan kedatangan/keberangkatan pesawat. Tapi khusus di Bandara Polonia, Medan, selain kedua bahasa itu, juga ada bahasa Mandarin!Di Indonesia, hanya Polonia-lah satu-satunya bandara yang menambahkan bahasa itu. Mandarin dipakai gara-gara tsunami di Aceh pada akhir Desember 2004 lalu. Kala itu, pesawat terbang dari negeri tetangga hilir mudik di Polonia membawa bantuan kemanusiaan. Nah, salah satu tamu asing itu adalah mereka yang berasal dari negeri berbahasa Mandarin."Karena pertimbangan banyak orang Cina maka ditambah Mandarin. Padahal di Polonia kan juga banyak orang Batak, orang Jawa...mengapa nggak ditambahi saja dengan bahasa Batak, bahasa Jawa," kritik Efendy Nainbaho, anggota Komisi D DPRD Sumut dalam rapat dengar pendapat dengan Kepala Kantor Cabang Bandara Polonia di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (27/2/2006).Selain Efendy, mereka yang mengkritik adalah Zaki Abdullah dan Abdul Aziz Angkat. Mereka meminta agar bahasa Mandarin itu dihapus dari Polonia."Saya bolak-balik ke Bandara Soekarno-Hatta, bandara paling ramai di Indonesia, tapi juga tidak pakai bahasa Mandarin," sergah Efendy."Tsunaminya kan sudah habis, ya bahasa Mandarinnya habis dong," imbuhnya.Menanggapi kritik itu, Kepala Cabang Kasmin Kamil menyatakan, pada prinsipnya pihaknya tidak keberatan menghapuskan bahasa Mandarin dan Polonia. "Kami tidak masalah kalau Dewan menghendaki," kata Kasmin.Menurutnya, program bahasa Mandarin itu merupakan sistem komputer, tidak ada tenaga kerja khusus. "Saat ini ada 12 tenaga kerja bagian informasi dan penghapusan Mandarin tidak akan mengurangi tenaga kerja," tegas Kasmin.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini